SRI , TANTI (2025) ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP KEJAHATAN SEKSUAL ORANG DEWASA DAN ANAK DENGAN MODUS SEXUAL CONSENT (Studi di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Tanggamus). FAKULTAS HUKUM, universitas lampung.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (198Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
menghina, melecehkan, dan atau menyerang tubuh atau fungsi reproduksi seseorang, yang biasanya disebabkan karena ketimpangan relasi kuasa atau diskriminasi gender, yang dimana hal tersebut akan mengakibatkan penderitaan secara psikis dan fisik. Kekerasan seksual terhadap anak merupakan salah satu masalah sosial yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena kejahatan ini melibatkan anak dalam perbuatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan menggunakan data primer dan data sekunder. Narasumber penelitian ini terdiri dari Penyidik Polresta Tanggamus, Dosen bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung, Dosen Ahli Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung, dan Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR. Prosedur pengumpulan data dalam penulisan penelitian ini dengan cara studi kepustakaan dan lapangan. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa faktor yang menyebabkan kejahatan seksual orang dewasa dan anak dengan modus sexual consent yaitu faktor lingkungan (diferential assosiation/Asosiasi Diferensial), serta dengan adanya kesempatan maka akan menjadi faktor kejahatan seksual orang dewasa dan anak dengan modus sexual consent, faktor ekonomi (teori anomie) ketika perekonomian buruk maka akan menjadi faktor terjadinya kejahatan, faktor agama (teori kontrol) seseorang yang tidak menjadikan agama sebagai pedoman hidupnya maka seseorang ketika melakukan kejahatan tidak merasa bersalah, Kejahatan seksual orang dewasa dan anak dengan modus sexual consent juga disebabkan oleh psikologi yang terganggu dan kelainan seksual. Sri Tanti Upaya dalam penanggulangan kejahatan seksual adalah dengan upaya penal dan non penal. Upaya penal yaitu pemerintah harus membuat peraturan yang lebih khusus mengenai kejahatan seksual orang dewasa dan anak dengan modus sexual consent ini, serta pihak yang terkait melakukan upaya refresif yaitu upaya terakhir. Sedangkan Upaya non penal yang dilakukan lembaga-lembaga terkait adalah dengan sosialisasi atau penyuluhan dengan menyampaikan materi-materi mengenai perbuatan tersebut. Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual dengan modus sexual consent sangat diperlukan bantuan masyarakat, lingkungan yang benar-benar peduli akan tindakan melanggar hukum yang terjadi di sekitarnya, serta memberikan bantuan dengan bersama-sama untuk menjaga anggota keluarga dan masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam tindakan-tindakan yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. (2) Diharapkan pemerintah dapat memberikan kebijakan yang lebih khusus mengenai kejahatan seksual orang dewasa dan anak dengan modus sexual consent. Kata Kunci: Kriminologis, Kejahatan Seksual, Sexual Consent
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | 2308924082 . Digilib |
Date Deposited: | 17 Apr 2025 07:41 |
Terakhir diubah: | 17 Apr 2025 07:41 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/86245 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |