PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI HUNGARIA TERHADAP TIONGKOK DALAM PERIODE PEMERINTAHAN VIKTOR ORBAN

DIANA , AMELIA (2025) PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI HUNGARIA TERHADAP TIONGKOK DALAM PERIODE PEMERINTAHAN VIKTOR ORBAN. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT.pdf

Download (211Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3913Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3491Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kebijakan luar negeri Hungaria telah berkomitmen pada kemitraan EuroAtlantik, sehingga hubungan bilateral dengan Tiongkok kurang diprioritaskan. Namun, sejak kemenangan Viktor Orban pada 2010, terjadi perubahan orientasi kebijakan dengan diadopsinya strategi “Eastern Opening”. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi internasional Hungaria dan mendiversifikasi ekonomi eksternal, melalui penguatan kerja sama dengan beberapa negara di luar kawasan Eropa, salah satu negara mitranya yakni Tiongkok. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong perubahan kebijakan luar negeri Hungaria terhadap Tiongkok selama pemerintahan Viktor Orban. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori perubahan kebijakan luar negeri dari Charles F. Hermann, yang mencakup empat faktor pendorong perubahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan data sekunder yang diperoleh dari laman Kementerian Luar Negeri Hungaria, jurnal internasional, dan publikasi resmi. Data dianalisis melalui tiga tahap teknik analisis Miles & Huberman, yakni kondensasi data, penyajian data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kebijakan luar negeri Hungaria terhadap Tiongkok dipengaruhi oleh faktor internasional dan domestik, melalui empat agen perubahan Hermann. Faktor Leader Driven mencerminkan keinginan Viktor Orban mengurangi ketergantungan pada Euro-Atlantik, sementara Bureaucratic Advocacy didorong oleh dukungan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan serta Partai Politik Fidesz. Selain itu, Domestic Restructuring dan External Shocks, seperti krisis ekonomi di Eropa serta kebangkitan ekonomi Tiongkok, turut mempengaruhi perubahan kebijakan. Akibatnya, Hungaria memaksimalkan kepentingan ekonomi domestik melalui hubungan strategis dengan Tiongkok, yang ditandai dengan peningkatan investasi dan hubungan perdagangan bilateral, melalui aktivitas ekspor dan impor. Kata Kunci: Eastern Opening, Kebijakan Luar Negeri Hungaria, Tiongkok, Viktor Orban.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: 2308815669 . Digilib
Date Deposited: 22 Apr 2025 05:41
Terakhir diubah: 22 Apr 2025 05:41
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/86454

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir