KARAKTERISTIK KOMUNITAS BURUNG DI BEBERAPA TIPE LANSKAP: STUDI KASUS GAPOKTAN WANA JAYA DAN SIDODADI KPH BATUTEGI

LUSIANA BR , PARDEDE (2025) KARAKTERISTIK KOMUNITAS BURUNG DI BEBERAPA TIPE LANSKAP: STUDI KASUS GAPOKTAN WANA JAYA DAN SIDODADI KPH BATUTEGI. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. (Submitted)

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (72Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1083Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (705Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Perubahan lanskap di KPH Batutegi berdampak pada kondisi vegetasi di dalamnya, sedangkan salah satu faktor yang memengaruhi kehadiran burung adalah komposisi dan keragaman spesies vegetasi pada suatu habitat. Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik komunitas burung di tipe lanskap monokultur kopi, agroforestri berbasis kopi, dan hutan. Metode pengambilan data point count dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan 35 jenis burung pada Gapoktan Wana Jaya dan 34 jenis Gapoktan Sidodadi. Keanekaragaman jenis tertinggi Gapoktan Wana Jaya dan Sidodadi yaitu hutan 2,889 dan 2,490, kekayaan dan kemerataan jenis burung di masing-masing lanskap kedua gapoktan kategori tinggi sedangkan dominansi rendah. Kesamaan jenis burung pada masing- masing lanskap kedua gapoktan tidak mendekati 1. Jumlah famili burung Gapoktan Wana Jaya yaitu 19 famili dengan famili paling besar yaitu Dicaeidae pada monokultur kopi dan agroforestri berbasis kopi 25% dan 16%, dan Megalaimidae 22% di hutan sedangkan Gapoktan Sidodadi 18 famili dengan famili Picidae monokultur kopi sebesar 13% , agroforestri berbasis kopi didominasi Pycnonotidae sebesar 20%, dan hutan didominasi famili Pycnonotidae dan Silviidae masing-masing 13%. Kelompok pakan terbesar di Gapoktan Wana Jaya pemakan buah sedangkan Sidodadi pemakan serangga. Status konservasi burung didominansi least concern dan terdapat 8 spesies burung dilindungi pada Gapoktan Wana Jaya sedangkan Gapoktan Sidodadi 4 spesies dengan status CITES Appendix II yaitu burung alapalap capung, elang ular bido, elang brontok, dan sikep madu asia. Hasil uji regresi linear berganda dan principal component analysis menunjukkan ketinggian, kemiringan, suhu, kelembapan, keanekaragaman dan kerapatan vegetasi tidak berpengaruh dalam mempengaruhi keanekaragaman burung dan setiap variabel tidak berhubungan dalam mempengaruhi keanekaragaman burung. Kata kunci: burung, monokultur kopi, agroforestri berbasis kopi, dan hutan. Landscape changes in KPH Batutegi impact the condition of vegetation. At the same time, one factor that influences bird presence is the composition and diversity of vegetation species in a habitat. The study aimed to determine the characteristics of bird communities in coffee monoculture, coffee-based agroforestry, and forest landscape types. Data collection methods were point count and vegetation analysis. The results showed 35 bird species in Gapoktan Wana Jaya and 34 species in Gapoktan Sidodadi. The highest species diversity of Wana Jaya and Sidodadi Gapoktan are forest 2.889 and 2.490; richness and evenness of bird species in each landscape of the two Gapoktan categories are high, while dominance is low. The similarity of bird species in each landscape of the two Gapoktan is not close to 1. The number of bird families in Wana Jaya Gapoktan is 19 families, with the largest family, namely Dicaeidae in coffee monoculture and coffee-based agroforestry at 25% and 16%, and Megalaimidae at 22% in the forest. In comparison, Sidodadi Gapoktan has 18 families, with the Picidae family in coffee monoculture at 13%, coffee-based agroforestry dominated by Pycnonotidae at 20%, and the forest dominated by the Pycnonotidae and Silviidae families at 13% each. The largest food group in Gapoktan Wana Jaya is fruit eaters while Sidodadi is insect eaters. Bird conservation status is dominated by least concern, and there are eight protected bird species in Wana Jaya Gapoktan, while Sidodadi Gapoktan has four species with Appendix II CITES status, namely dragonfly, bido snake eagle, brook eagle, and Asian honeycreeper. The results of multiple linear regression tests and principal component analysis show that altitude, slope, temperature, humidity, diversity, and vegetation density have no effect on influencing bird diversity, and each variable is not related to influencing bird diversity. Keyword: birds, coffee monoculture, coffee-based agroforestry, and forest.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 590 Ilmu hewan (zoologi) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Kehutanan
Pengguna Deposit:	2308257020 . Digilib
Date Deposited:	06 May 2025 07:36
Terakhir diubah:	06 May 2025 07:36
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/86510

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir