PENDUGAAN TINGKAT TRANSLUSENS BUAH NANAS (Ananas comosus L.) SECARA TIDAK MERUSAK DENGAN CITRA VISIBLE DAN THERMAL

ISTIQOMAH, (2025) PENDUGAAN TINGKAT TRANSLUSENS BUAH NANAS (Ananas comosus L.) SECARA TIDAK MERUSAK DENGAN CITRA VISIBLE DAN THERMAL. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (133Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2818Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2199Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Translusens merupakan salah satu bentuk kerusakan fisiologis yang sulit dideteksi secara langsung dengan mata telanjang. Translusens dicirikan dengan perubahan warna daging buah menjadi bening serta memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah normal. Secara manual, variasi tingkat translusens dapat diketahui melalui pengamatan kedalaman buah nanas (Ananas comosus L.) yang tenggelam pada saat proses perendaman di packing house sebagaimana diterapkan oleh PT Great Giant Pineapple PG-4 Lampung Timur. Metode manual ini dapat memperlambat proses pencapaian target proses produksi buah nanas normal serta meningkatkan biaya pengangkutan akibat panen buah nanas translusens yang tidak terdeteksi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menduga tingkat keparahan translusens pada buah nanas secara tidak merusak menggunakan citra thermal dan visible. Adapun parameter pengamatan yang digunakan yaitu kadar air, berat jenis, kekerasan, total padatan terlarut (Brix), acidity, suhu buah nanas, dan warna buah (warna kulit dan daging buah nanas). Kamera thermal digunakan untuk mengukur suhu permukaan buah nanas sebagai salah satu parameter pendukung dalam mendeteksi tingkat translusens, sedangkan kamera visible digunakan untuk menangkap gambar kulit dan daging buah nanas, di mana gambar tersebut diekstrak menjadi data intensitas RGB. Data suhu, intensitas RGB, serta parameter pendukung lainnya dianalisis menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan (JST) untuk membangun model prediksi tingkat translusens. Penelitian ini menggunakan buah nanas madu (MD2) yang diperoleh dari PT Great Giant Pineapple PG-4, Lampung Timur. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan sua tingkat kematangan (shell color) SC2 dan SC3 serta dua ukuran buah (besar dan kecil) yang menghasilkan 2 kombinasi variasi dengan total 244 sampel (104 buah nanas normal dan 140 buah nanas translusens). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas RGB kulit dan daging buah memiliki koefisien determinasi (R²) yang rendah, yaitu 0,0807 untuk Ired, 0,1784 untuk Igreen, dan 0,2218 untuk Iblue, mengindikasikan bahwa variasi warna kulit hanya sedikit menjelaskan kondisi translusens pada daging buah. Sebaliknya, intensitas RGB daging buah menunjukkan hubungan yang kuat dengan tingkat translusens, dengan R² sebesar 0,7854 untuk Ired, 0,8405 untuk Igreen, dan 0,6667 untuk Iblue. Model prediksi JST menggunakan arsitektur 4-3-3-1 menunjukkan performa terbaik pada buah nanas berukuran besar dengan fungsi aktivasi logsiglogsig-tansig (R² = 0,8420; RMSE = 2,7433) dan pada buah berukuran kecil dengan fungsi aktivasi logsig-tansig-logsig (R² = 0,6270; RMSE = 4,7878). Kata kunci : Nanas, Translusens, Citra Visible, Citra Thermal, Jaringan Saraf Tiruan (JST).

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Teknik Pertanian
Pengguna Deposit: 2308601803 . Digilib
Date Deposited: 06 May 2025 07:46
Terakhir diubah: 06 May 2025 07:46
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/86523

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir