RESTY , WIKE FITRIA (2024) INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM TRADISI NGEBABALI PADA MASYARAKAT ETNIK LAMPUNG (Studi pada Masyarakat Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
Abstrak - RESTY WIKE FITRIA.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
TanpaLampiran - RESTY WIKE FITRIA.pdf Restricted to Hanya staf Download (3389Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
TanpaPembahasan - RESTY WIKE FITRIA.pdf Download (2429Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tradisi Ngebabali adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat etnik Lampung untuk mencapai harmoni antara manusia dan leluhur spiritual. Meskipun banyak di antara mereka tidak sepenuhnya memahami makna tradisi ini, tradisi ini tetap dijaga sebagai bagian dari warisan budaya nenek moyang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki makna simbolis, konsep diri, dan hubungan sosial dalam pelaksanaan Tradisi Ngebabali. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan teori interaksionisme simbolik George Herbert. Teknik yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Ngebabali melibatkan tiga tahap: persiapan sebelum pelaksanaan, pelaksanaan yang dimulai dengan tetangguhan, dan tahap akhir penguburan sesajen. Tradisi ini mengandung simbol-simbol yang merefleksikan perdamaian antara manusia dan leluhur, dianalisis melalui aspek-aspek pikiran (mind), seperti simbol dalam sesajen yang menjadi sarana mencapai perdamaian, konsep diri (self) dengan keyakinan mendalam yang membentuk tradisi, dan hubungan sosial (society) yang menguatkan ikatan komunitas etnik Lampung melalui tradisi ini. Kata Kunci: Etnik Lampung, George Herbert Mead, Interaksionisme Simbolik, Tradisi Ngebabali. ii ABSTRACT SYMBOLIC INTERACTIONISM IN THE NGEBABALI TRADITION AMONG THE LAMPUNG ETHNIC COMMUNITY (Study in the Balik Bukit Sub-District, West Lampung Regency) By RESTY WIKE FITRIA The Ngebabali tradition is a tradition carried out by the Lampung ethnic community to achieve harmony between humans and spiritual ancestors. Even though many of them do not fully understand the meaning of this tradition, this tradition is still maintained as part of the cultural heritage of their ancestors. This research aims to investigate symbolic meaning, self-concept, and social relationships in the implementation of the Ngebabali Tradition. The research method used is qualitative with George Herbert's symbolic interactionism theory approach. The techniques used include observation, interviews, documentation and literature study. The research results show that the Ngebabali Tradition involves three stages: preparation before implementation, implementation which begins with tetangguhan, and the final stage of burial of the offerings. This tradition contains symbols that reflect peace between humans and ancestors, analyzed through aspects of the mind, such as symbols in offerings which are a means of achieving peace, self-concept with deep beliefs that form traditions, and social relationships ( society) which strengthens the ties of the Lampung ethnic community through this tradition. Keywords: Lampung Ethnic, George Herbert Mead, Symbolic Interactionism, George Herbert Mead, Ngebabali tradition.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) 300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi |
Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 08 May 2025 03:26 |
Terakhir diubah: | 08 May 2025 03:26 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/86803 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |