KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM @arinal_djunaidi DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

DWI, SUSTIANI (2025) KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM @arinal_djunaidi DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (118Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1828Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPAI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1696Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masalah dalam penelitian ini ialah kesantunan berbahasa dalam kolom komentar akun Instagram @arinal_djunaidi dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung dalam kolom komentar akun Instagram @arinal_djunaidi serta mendeskripsikan implikasi penelitian terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah akun Instagram @arinal_djunaidi. Data penelitian ini adalah tuturan dalam kolom komentar akun Instagram @arinal_djunaidi periode Januari 2023—Maret 2023. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengamatan dan teknik dokumentasi. Teknik analisis heuristik digunakan untuk menganalisis data. Hasil dari penelitian ditemukan kesantunan berbahasa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung pada kolom komentar akun Instagram @arinal_djunaidi yang didasarkan pada maksim kesantunan teori Leech serta penanda kesantunan linguistik dan pragmatik. Pematuhan kesantunan berbahasa tuturan langsung yang ditemukan dalam kolom komentar akun Instagram @arinal_djunaidi, yaitu (1) maksim kearifan dengan penanda kesantunan silakan, tolong, harap, ayo, (2) maksim pujian dengan penanda kesantunan harap, (3) maksim simpati dengan penanda kesantunan harap dan ayo. Selanjutnya, terdapat lima pelanggaran maksim kesantunan tuturan langsung, yaitu (1) maksim kearifan (menuduh dan menyindir orang lain), (2) maksim kedermawanan (menguntungkan diri sendiri), (3) maksim pujian (menghina dan mengecam orang lain), (4) maksim kesepakatan (memaksimalkan ketidaksepakatan dengan orang lain atau berbeda pendapat), (5) maksim simpati (menunjukkan rasa antipati).iii Selain itu, ditemukan juga kesantunan berbahasa tuturan tidak langsung dalam kolom komentar akun instagram @arinal_djunaidi berdasarkan penanda kesantunan pragmatik dan maksim kesantunan Leech. Dalam hal ini terdapat dua penanda kesantunan pragmatik, yaitu tuturan deklaratif dan tuturan interogatif. Dalam tuturan deklaratif ditemukan penanda kesantunan permohonan dan perintah, sedangkan dalam tuturan interogatif ditemukan penanda kesantunan perintah. Selanjutnya, terdapat empat pelanggaran kesantunan tuturan tidak langsung, yaitu (1) pelanggaran maksim kearifan, (2) pelanggaran maksim kedermawanan, (3) pelanggaran maksim pujian, (4) pelanggaran maksim kerendahan hati. Hasil penelitian ini akan diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Kurikulum Merdeka, berupa tambahan materi atau dijadikan contoh tuturan yang mengandung majas ironi, majas sinisme, majas sarkasme dalam kaidah kebahasaan menyusun teks anekdot. Capaian yang difokuskan pada modul ini adalah elemen menulis. Kata Kunci : Kesantunan Berbahasa, Instagram, Pembelajaran Bahasa Indonesia

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
Program Studi: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: 2308556427 . Digilib
Date Deposited: 19 May 2025 07:56
Terakhir diubah: 19 May 2025 07:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87065

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir