JORDAN ABADI, ROBA’I (2025) DIPLOMASI TUVALU DALAM MENANGANI ANCAMAN KENAIKAN PERMUKAAN LAUT SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TAHUN 2020-2024. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (55Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3496Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim menjadi ancaman eksistensial bagi negara-negara kepulauan kecil seperti Tuvalu. Meskipun menyumbang emisi karbon dalam jumlah yang sangat kecil, Tuvalu menghadapi risiko kehilangan wilayah, kedaulatan, serta identitas nasionalnya. Kerentanan geografis dan keterbatasan sumber daya mendorong Tuvalu untuk melakukan diplomasi aktif demi mempertahankan eksistensinya di tengah krisis iklim global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi dokumen, laporan lembaga internasional, dan pernyataan resmi pemerintah Tuvalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tuvalu memanfaatkan diplomasi bilateral dan multilateral melalui forum seperti COP dan UNGA untuk menyerukan keadilan iklim, menuntut tanggung jawab negara besar penghasil emisi, serta memperjuangkan bantuan dan perlindungan hukum bagi eksistensi negaranya. Tuvalu berhasil membangun narasi diplomatik yang kuat dengan menekankan prinsip climate justice dan memanfaatkan aliansi seperti AOSIS. Diplomasi ini bukan hanya bentuk advokasi lingkungan, tetapi juga upaya mempertahankan kedaulatan negara di tengah ancaman nyata perubahan iklim global. Kata Kunci: Diplomasi iklim, kenaikan permukaan laut, perubahan iklim, Tuvalu. Sea-level rise caused by climate change poses an existential threat to small island nations like Tuvalu. Despite contributing minimally to global carbon emissions, Tuvalu faces the risk of losing its territory, sovereignty, and national identity. Its geographic vulnerability and limited resources have compelled Tuvalu to engage in proactive diplomacy to ensure its survival amid the global climate crisis. This study employs a descriptive qualitative approach using secondary data collection techniques through document analysis, international organization reports, and official government statements. The findings reveal that Tuvalu has utilized both bilateral and multilateral diplomacy in forums such as the COP and UNGA to advocate for climate justice, demand accountability from major emitting countries, and seek financial support and legal protection for its continued existence. Tuvalu has effectively constructed a strong diplomatic narrative grounded in the principles of climate justice, leveraging alliances like AOSIS. Its climate diplomacy serves as an environmental advocacy tool and a strategic effort to preserve national sovereignty in the face of intensifying climate threats. Keywords: Climate change, climate diplomacy, sea-level rise, Tuvalu.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial 300 Ilmu sosial > 304 Faktor yang mempengaruhi perilaku sosial |
Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2308635188 . Digilib |
Date Deposited: | 19 May 2025 08:43 |
Terakhir diubah: | 19 May 2025 08:43 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87107 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |