SITI , MUDRIKA (2024) KARAKTERISTIK SOSIAL PADA ANAK BERPOTENSI, BERISIKO, DAN TERJANGKIT STUNTING DI DESA MATARAM, KECAMATAN GADINGREJO, KABUPATEN PRINGSEWU. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT -SITI MUDRIKA.pdf Download (62Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL - SITI MUDRIKA.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN -SITI MUDRIKA.pdf Download (2141Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kejadian balita stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Saat ini, sekitar 8 juta anak Indonesia mengalami pertumbuhan tidak maksimal atau 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Kabupaten Pringsewu 2022 lalu mengalami penurunan sebesar 2,8% dari sebelumnya 19% pada 2021, menjadi 16,2%. Angka ini masih lebih rendah dari angka nasional yakni 21,6%, namun masih di atas prevalensi stunting Provinsi Lampung yakni 15,2%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik sosial pada anak yang berpotensi, berisiko, dan terjangkit stunting yang terjadi di Desa Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu digunakan untuk mendeskripsikan ataupun menggambarkan keadaan yang terjadi di masyarakat mengenai karakteristik stunting yang terjadi di Desa Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian terjangkit stunting memiliki presentase sebanyak 37,5%, sedangkan 62,5% sisanya merupakan balita berpotensi berisiko stunting. Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendidikan orang tua, usia orang tua saat menikah, ekonomi keluarga, serta sanitasi lingkungan.Faktor yang paling dominan menyebabkan stunting di Desa Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu tahun 2023 adalah perilaku hygiene (kebiasaan mencuci tangan). Kata Kunci: Stunting, Karakteristik Sosial, Balita The incidence of stunting in toddlers is a major nutritional problem facing Indonesia. Currently, around 8 million Indonesian children experience suboptimal growth or 1 in 3 Indonesian children experience stunting. Based on the results of the Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the prevalence of stunting in Pringsewu Regency in 2022 decreased by 2.8% from the previous 19% in 2021, to 16.2%. This figure is still lower than the national figure, namely 21.6%, but still above the stunting prevalence in Lampung Province, namely 15.2%. The aim of this research is to find out the social characteristics of children who are potential, at risk, and infected with stunting in Mataram Village, Gadingrejo District, Pringsewu Regency. This research uses a quantitative type of research with a descriptive method, which is used to describe or illustrate the situation that occurs in society regarding the characteristics of stunting that occurs in Mataram Village, Gadingrejo District, Pringsewu Regency. The results of this research show that the incidence of stunting is 37.5%, while the remaining 62.5% are children under five who are at risk of stunting. There are several factors related to the incidence of stunting, namely parental education, parents' age at marriage, family economy, and environmental sanitation. The most dominant factor causing stunting in Mataram Village, Gadingrejo District, Pringsewu Regency in 2023 is hygiene behavior (the habit of washing hands). Keywords: Stunting, Social characteristics, Toddlers
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial |
Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Sosiologi |
Pengguna Deposit: | UPT . Siswanti |
Date Deposited: | 16 May 2025 03:22 |
Terakhir diubah: | 16 May 2025 03:22 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87155 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |