KONVERSI SELULOSA MENJADI GULA PEREDUKSI MENGGUNAKAN NANOKOMPOSIT LaCr0,99Mo0.01O3 / nHGO

Arya , Rifan Syah (2024) KONVERSI SELULOSA MENJADI GULA PEREDUKSI MENGGUNAKAN NANOKOMPOSIT LaCr0,99Mo0.01O3 / nHGO. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF Arya Rifan Syah_Abstrak - Arya Rifan Syah.pdf Download (126Kb) | Preview
	File PDF Arya Rifan Syah_Tesis Full Tanpa Lampiran - Arya Rifan Syah.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) | Minta salinan
Preview	File PDF Arya Rifan Syah_Tesis Full Tanpa Pembahasan - Arya Rifan Syah.pdf Download (3230Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Selulosa adalah biopolimer alami yang dapat diperbarui yang berlimpah di Bumi, dan secara luas dianggap sebagai alternatif bahan bakar fosil jangka panjang. Namun, untuk menghasilkan bahan bakar alternatif tersebut selulosa harus dipecah menjadi suatu gula pereduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gula pereduksi dari nanoselulosa dengan tingkat kristalinitas lebih rendah dari 40%. Penelitian diawali dengan sintesis grafit yang digunakan untuk mensintesis nHGO. nHGO diimpregnasi dengan katalis LaCr0,99Mo0,01O3 dengan perbandingan berat 0,1:1; 0,3:1; 0,5:1. Nanokomposit disintesis dengan metode sol-gel menggunakan pektin, metode freeze drying, metode sonikasi dan kemudian dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, SEM-EDX, dan DRS UV-Vis. Hasil analisis XRD menunjukkan adanya fasa kristalin La2Mo2O9, LaCrO3, dan La2O3 serta diperoleh ukuran kristal berdasarkan metode Scherrer berkisar 20,69- 20,75 nm. Hasil analisis SEM-EDX menunjukkan bahwa nanokomposit memiliki morfologi bentuk yang tidak beraturan serta nilai energi band-gap ketiga nanokomposit berada di kisaran 1,407–1,452 eV. Nanoselulosa kulit pisang kepok diisolasi dan diperoleh ukuran kristal yaitu 35,43 nm dan indeks kristalinitas 28,125%. Konversi nanoselulosa menggunakan nanokomposit LaCr0,99Mo0,01O3/nHGO dilakukan di bawah radiasi sinar UV dengan variasi waktu 60, 120, 180, 240, dan 360 menit. Hasil konversi menunjukkan bahwa persentase nanoselulosa terkonversi tertinggi yaitu 54,14% dengan nanokomposit LaCr0,99Mo0,01O3/nHGO (0,1:1) dan konsentrasi glukosa tertinggi sebesar 120,72 ppm dengan menggunakan nanokomposit LaCr0,99Mo0,01O3/nHGO (0,1:1). Selanjutnya hasil konversi dianalisis dengan HPLC, dan teridentifikasi adanya puncak dari ribosa pada waktu retensi 3,290 dan sorbitol pada waktu retensi 7,490. Kata Kunci: graf GO, nHGO, nanokomposit, nanoselulosa, gula pereduksi, LaCr0,99Mo0,01O3/nHGO. Cellulose is a natural, renewable biopolymer that is abundant on Earth, and is widely considered a long-term alternative to fossil fuels. However, to produce this alternative fuel, cellulose must be broken down into reducing sugars. The aim of this research is to obtain reducing sugars from nanocellulose with a crystallinity level lower than 40%. The research began with the synthesis of graphite which was used to synthesize nHGO. nHGO was impregnated with LaCr0.99Mo0.01O3 catalyst with a weight ratio of 0.1:1; 0.3:1; 0.5:1. Nanocomposites were synthesized by the sol-gel method using pectin, freeze drying method, sonication method and then characterized by FTIR, XRD, SEM-EDX, and DRS UV-Vis. The results of XRD analysis showed the presence of La2Mo2O9, LaCrO3, and La2O3 crystalline phases and obtained crystal sizes based on the Scherrer method ranging from 20.69 to 20.75 nm. The results of SEM-EDX analysis show that the nanocomposites have an irregular morphology and the band-gap energy values of the three nanocomposites are in the range of 1.407–1.452 eV. Kepok banana peel nanocellulose was isolated and obtained a crystal size of 35.43 nm and a crystallinity index of 28.125%. Nanocellulose conversion using LaCr0.99Mo0.01O3/nHGO nanocomposite was carried out under UV light radiation with varying times of 60, 120, 180, 240 and 360 minutes. The conversion results show that the highest percentage of converted nanocellulose is 54.14% with the LaCr0.99Mo0.01O3/nHGO (0.1:1) nanocomposite and the highest glucose concentration is 120.72 ppm using the LaCr0.99Mo0.01O3/nHGO nanocomposite (0,1:1). Next, the conversion results were analyzed by HPLC, and a peak was identified for ribose at a retention time of 3.290 and sorbitol at a retention time of 7.490. graphite, GO, nHGO, nanocomposite, nanocellulose, reducing sugar, LaCr0.99Mo0.01O3/nHGO.

Jenis Karya Akhir:	Tesis (Masters)
Subyek:	500 ilmu pengetahuan alam dan matematika 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 540 Kimia dan ilmu yang berhubungan
Program Studi:	FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) > Prodi S2 Magister Ilmu Kimia
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	19 May 2025 07:11
Terakhir diubah:	19 May 2025 07:11
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87270

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir