Erza , Geraldi Prianto Putra (2024) ANALISIS ALIRAN TIDAK PERMANEN DAERAH RAWA PASANG SURUT WAY TULANG BAWANG. TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
Abstrak Abstract Erza Geraldi Prianto Putra 2015011058 - Erza G.pdf Download (111Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
Tanpa Pembahasan Skripsi Erza Geraldi Prianto Putra 2015011058_compressed - Erza G.pdf Restricted to Hanya staf Download (3459Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
Skripsi Erza Geraldi Prianto Putra 2015011058_compressed - Erza G.pdf Download (8Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pasang tinggi yang menyebabkan genangan di area persawahan dan pemukiman dapat menghambat aktivitas masyarakat. Kondisi pasang surut dan hujan intensitas tinggi yang terjadi di waktu bersamaan membuat penelitian analisis tinggi muka air di Daerah Aliran Sungai Way Tulang Bawang diperlukan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh nilai tinggi muka air dan hasil perhitungan untuk menentukan tinggi tanggul yang tepat. Metode yang digunakan dalam analisis hidrologi menggunakan metode poligon thiessen dan metode mononobe. Analisis debit banjir menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Nakayasu dan pemodelan HEC-RAS dengan kala ulang 5, 10, 25, dan 50 tahun. Nilai debit banjir puncak yang didapat adalah 1166,0139 m3 /s; 2025,6221 m3 /s; 3102,9706 m3 /s dan 4200,4235 m3 /s untuk kala ulang 5, 10, 25, dan 50 tahun. Pada hasil hidraulika menggunakan software HEC-RAS diperoleh kedalaman air banjir Way Tulang Bawang pada daerah hulu, tengah, dan hilir pada kala ulang 5 tahun yaitu 5,4 m; 7,4 m; dan 3,28 m. Lalu pada kala ulang 10 tahun yaitu 6,02 m; 7,4 m; dan 3,28 m. Selanjutnya pada kala ulang 25 tahun yaitu 6,54m; 7,4 m; dan 3,28 m. Terakhir pada kala ulang 50 tahun yaitu 6,97m; 7,5 m; dan 3,64 m. Kesimpulannya pasang tertinggi berperan sebagai pemicu utama banjir di DAS Way Tulang Bawang serta kapasitas morfologi sungai yang terbatas dan kondisi morfologi sungai yang tidak ideal memperparah dampak banjir. Kata Kunci : HEC-RAS, Pasang Surut, dan Rawa. The simultaneous occurrence of tides and high-intensity rainfall necessitates an analysis of water level heights in the Way Tulang Bawang River Basin. The study's goal is to acquire water level values and calculation results to determine the appropriate embankment height. The Thiessen polygon method and the Mononobe method are used in the hydrological analysis. The Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph method and HEC-RAS modelling are used for flood discharge analysis with return periods of 5, 10, 25, and 50 years. The peak flood discharge values obtained are 1166.0139 m3/s; 2025.6221 m3/s; 3102.9706 m3/s; and 4200.4235 m3/s for return periods of 5, 10, 25, and 50 years, respectively. The hydraulic results obtained using HEC-RAS software indicate the floodwater depth of the Way Tulang Bawang River in the upstream, middle, and downstream areas for a return period of 5 years as 5.4 m; 7.4 m; and 3.28 m. Then, for a return period of 10 years, it is 6.02 m; 7.4 m; and 3.28 m. Next, for a return period of 25 years, it is 6.54 m; 7.4 m; and 3.28 m. Finally, for a return period of 50 years, it is 6.97 m; 7.5 m; and 3.64 m. In conclusion, the flood in the Way Tulang Bawang River Basin is a result of the combined effects of high rainfall intensity and the highest tide conditions. The highest tide acts as the primary trigger, while the limited river morphology capacity and the non-ideal river morphology conditions exacerbate the flood impact. Keywords: HEC-RAS, Tidal, and Swamp.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan |
Program Studi: | FAKULTAS TEKNIK (FT) > Prodi S1-Teknik Sipil |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 22 May 2025 02:31 |
Terakhir diubah: | 22 May 2025 02:31 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87492 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |