PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN SEBAGAI FAKTOR PERINGAN HUKUMAN DALAM PERKARA LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN KEMATIAN ORANG (Studi Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2022/PN Tjk Dan Studi Putusan Nomor 953/Pid.Sus/2022/PN Tjk)

IZZHA, DZAKY ABDILLAH (2025) PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN SEBAGAI FAKTOR PERINGAN HUKUMAN DALAM PERKARA LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN KEMATIAN ORANG (Studi Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2022/PN Tjk Dan Studi Putusan Nomor 953/Pid.Sus/2022/PN Tjk). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (139Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1630Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1486Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kasus lalu lintas diatur dalam Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa kelalaian seorang pengemudi dapat berakibat fatal, hingga mengakibatkan kematian. Umumnya, penyelesaian kasus semacam ini dilakukan melalui proses perdamaian antara pihak pelaku dan keluarga korban. Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak berkomitmen untuk menanggung semua biaya yang timbul akibat pelanggaran lalu lintas, yang berupa pembayaran ganti rugi. Permasalahan dalam penelitian ini mengenai bagaimanakah pelaksanaan pemberian santunan terhadap korban kelalaian lalu lintas yang mengakibatkan kematian orang dan dasar pertimbangan hakim terhadap pembayaran santunan yang dapat meringankan hukumam bagi pelaku tindak pidana lalu lintas yang mengakibatkan kematian orang dalam Putusan Nomor: 989/Pid.Sus/2022/ PN.Tjk dan Putusan Nomor: 953/Pid.Sus/2022/ PN.Tjk. Banyaknya fenomena kelalaian lalu lintas namun pihak keluarga korban tidak mau melakukan perdamaian sehingga hal ini dapat memberatkan hukuman pelaku kelalaian lalu lintas yang menyebabkan kematian korban, sehingga penelitian yang diambil dalam Putusan Nomor: 989/Pid.Sus/2022/ PN.Tjk dan Putusan Nomor: 953/Pid.Sus/2022/ PN.Tjk yang mana dalam kedua putusan tersebut pelaku dan keluarga korban sepakat untuk berdamai dan mengganti seluruh kerugian yang diderita sehingga dapat meringankan hukuman yang akan diterima pelaku. Membandingkan kedua putusan atas hukuman yang dijatuhkan oleh hakim dilihat dari proses pelaksanaan santunan, serta permasalahan disparitas dalam kedua putusan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan empiris. Pengumpulan data dilakukan dengan prosedur studi kepustakaan dan studi lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan tahapan seleksi data, klasifikasi data dan penyusunan data. Analisis data dilakukan secara kualitatif.Izzha Dzaky Abdillah Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proses perdamaian yang dibuktikan dengan surat perdamaian yang berisi pelaksanaan pembayaran santunan oleh pelaku terhadap keluarga korban. Perdamaian yang disertai dengan pembayaran santunan oleh pelaku terhadap korban menunjukkan bahwa ada penyesalan pelaku atas kelalaian yang dilakukan dalam mengendarai kendaraan roda dua maupun roda empat, dan dalam kasus ini tidak dapat dimintakan untuk dilakukan keadilan restoratif karena tidak terpenuhinya unsur keadilan restoratif, jika ada kasus kelalaian yang menyebabkan kematian orang yang diselesaikan dengan keadilan restoratif maka hal tersebut adalah diskresi aparat penegak hukum. Proses Perdamaian yang dilakukan kedua belah pihak tidak menghapuskan unsur pidana, tetapi hanya bersifat meringankan pidana, sehingga pelaksanaan pembayaran santunan menjadi bukti dan dasar hakim dalam mempertimbangan hukuman ringan terhadap putusan pidana bagi pelaku tindak pidana lalu lintas yang mengakibatkan kematian korban, dalam kasus tersebut hakim mempertimbangkan unsur yuridis, sosiologis, dan filosofis yaitu hakim melihat bahwa perbuatan terdakwa dilakukan karena kelalaiannya dalam mengendarai kendaraan roda dua maupun roda empat dan bukan merupakan unsur kesengajaan, dan bukti tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan oleh hakim dalam memutus perkara. Hakim dalam perkara ini juga mempertimbangkan ketentuan Pasal 183 KUHP yang mengatur tentang adanya sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah, serta prinsip pembuktian di persidangan sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KUHP. Alat bukti tersebut meliputi keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan dari terdakwa. Putusan yang dijatuhkan oleh hakim terhadap pelaku tindak pidana lalu lintas yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia telah didasarkan pada alat bukti dan fakta-fakta di persidangan. Terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh terdakwa merupakan tindak pidana lalu lintas yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, dan perbuatan tersebut terjadi akibat kelalaiannya. Disparitas dalam kedua putusan tersebut, hakim selalu melihat faktor-faktor yang dapat dijadikan dasar dalam menjatuhkan putusan yaitu a. faktor intern; b. faktor pada undang-undang itu sendiri; c. faktor penafsiran; d. faktor politik; dan e. faktor social. Saran yang dihasilkan dari penelitian ini menekankan pentingnya peran hakim sebagai aparat penegak hukum untuk lebih teliti dan hati-hati dalam menjatuhkan hukuman kepada pelaku pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain. Selain itu, hakim diharapkan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menentukan sanksi yang tepat bagi pelanggar lalu lintas yang lalai. Di sisi lain, pengemudi perlu lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kendaraan yang mereka gunakan. Selalu fokus saat mengemudikan kendaraan juga sangat penting agar dapat meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Kata Kunci: Pembayaran Santunan, Peringan Hukuman, Tindak Pidana Lalu Lintas

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum
Pengguna Deposit: 2308095669 . Digilib
Date Deposited: 26 May 2025 07:55
Terakhir diubah: 26 May 2025 07:55
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87700

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir