Ahmad, Ramli (2024) PERANCANGAN GEDUNG BUDAYA LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR. TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK - AHMAD RAMLI - ahmad ramli.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL - AHMAD RAMLI - ahmad ramli.pdf Restricted to Hanya staf Download (3810Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN - AHMAD RAMLI - ahmad ramli.pdf Download (2969Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Keberadaan arsitektur tradisional Lampung bisa dibilang sebagai warisan leluhur budaya yang sulit ditemukan lagi di lingkungan masyarakat Lampung. Karena dipengaruhi oleh kemajuan zaman, dan lambat laun akan berdampak pada hilangnya semangat untuk melestarikan kebudayaan, khususnya kebudayaan yang ada. Kebudayaan merupakan warisan leluhur dan harus dilestarikan sehingga tidak hilang begitu saja ataupun di claim bangsa lain. Dengan tidak adanya fasilitas tersebut membuat sebuah perbedaan kemajuan antar budaya yang ada, sehingga ditakutkan akan hilangnya budaya tersebut. Metode pada perancangan ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode yang dikumpulkan berdasarkan 2 (dua) sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui pengumpulan data kajian teori. Kemudian, data diolah dengan analisis yang dilakukan dengan konsep bangunan yang akan dirancang. Berdasarkan hasil analisis dan konsep pada perancangan, gedung budaya Lampung menggunakan pendekatan arsitektur neo vernakular. Strategi desain yang diterapkan yaitu merepresentasikan bangunan lokal kewujud modern, menggunakan material lokal dan teknologi modern, dan mewadahi para seniman agar mampu terus berkarya dan elestarikan budaya Lampung Kata Kunci : Arsitektur Neo Vernakular Lampung. Gedung Budaya Lampung The existence of traditional Lampung architecture can be said to be a cultural heritage that is difficult to find in Lampung society. Because it is influenced by the progress of the times, and gradually it will have an impact on the loss of enthusiasm to preserve culture, especially existing culture. Culture is an ancestral heritage and must be preserved so that it does not simply disappear or be claimed by other nations. The absence of these facilities creates a difference in progress between existing cultures, so it is feared that this culture will disappear. The method in this design uses a qualitative method, namely a method collected based on 2 (two) data sources, namely primary data and secondary data. Primary data collected was through interviews, observation and documentation. Meanwhile, secondary data was collected through theoretical study data collection. Then, the data is processed with analysis carried out with the concept of the building to be designed. Based on the results of the analysis and concept in the design, the Lampung cultural building uses a neo vernacular architectural approach. The design strategy applied is to represent local buildings in a modern form, using local materials and modern technology, and accommodating artists so they can continue to work and preserve Lampung culture. Keywords: Lampung Neo Vernacular Architecture. Lampung Cultural Building
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan 700 Seni, seni rupa, kesenian > 720 Arsitektur |
Program Studi: | FAKULTAS TEKNIK (FT) > Prodi S1-Teknik Arsitektur |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 27 May 2025 07:44 |
Terakhir diubah: | 27 May 2025 07:44 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87772 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |