GHULAM DZAKY, ADITYA GUMAH (2025) DIPLOMASI BUDAYA THAILAND MELALUI SENI BELA DIRI MUAY THAI. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (10Mb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (10Mb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (10Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pemerintah Thailand selama ini aktif menggunakan tari dan kuliner dalam melaksanakan diplomasi budaya. Namun pada tahun 2023 Pemerintah Thailand mengekspor seni bela diri Muay Thai sebagai soft power untuk memperoleh keuntungan ekonomi bagi Thailand. Dengan tujuan untuk menjelaskan penggunaan Muay Thai sebagai alat diplomasi budaya dalam mempromosikan nilai-nilai budaya dan meningkatkan pengaruh internasional. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis diplomasi budaya oleh Gienow-Hecht dan Donfried, menjadikan peran aktor, agenda, sarana, dan target audiens sebagai alat analisis dalam diplomasi budaya Muay Thai. Dengan pendekatan kualitatif metode studi kasus yang merujuk pada John W. Creswell lalu didukung oleh kajian literatur. Adapun analisis data sekunder dari laporan pemerintah, organisasi internasional dan studi literatur. Muay Thai pertama kali digunakan sebagai diplomasi budaya sejak tahun 2013, dan diakui secara resmi pada tahun 2023. Pemerintah Thailand, organisasi internasional (IFMA dan atlet-atlet) sebagai agen berperan penting dalam mempromosikan secara global. Agenda diplomasi mencakup peningkatan citra nasional, promosi budaya, dan pengembangan ekonomi lokal. Sarana yang digunakan termasuk Muay Thai Roadshow, kompetisi internasional, dan festival budaya. Target audiens meliputi praktisi Muay Thai, wisatawan internasional, komunitas global, dan investor. Hal ini menunjukkan bahwa diplomasi budaya Muay Thai merupakan strategi bagi Thailand untuk memperkuat hubungan internasional, mempromosikan identitas budaya nasional di tingkat global, serta ditujukan untuk memperkuat perekonomian nasional Thailand. Kata kunci: diplomasi budaya, Muay Thai, seni bela diri, Thailand The Thai government has been actively using dance and culinary in implementing cultural diplomacy. However, in 2023 the Thai government exported Muay Thai martial arts as a soft power to gain economic benefits for Thailand. With the aim to explain the use of Muay Thai as a cultural diplomacy tool in promoting cultural values and increasing international influence. This research uses the cultural diplomacy analytical framework by Gienow-Hecht and Donfried, making the role of actors, agenda, means, and target audience as analytical tools in Muay Thai cultural diplomacy. With a qualitative approach, the case study method refers to John W. Creswell and is then supported by a literature review. The analysis of secondary data from government reports, international organisations and literature studies. Muay Thai was first used as cultural diplomacy since 2013, and was officially recognised in 2023. The Thai government, international organisations (IFMA and athletes) as agents play an important role in promoting globally. The diplomacy agenda includes national image enhancement, cultural promotion, and local economic development. Tools used include Muay Thai Roadshows, international competitions, and cultural festivals. Target audiences include Muay Thai practitioners, international travellers, the global community, and investors. This shows that Muay Thai cultural diplomacy is a strategy for Thailand to enhance its national image. Kata kunci: cultural diplomacy, Muay Thai, martial arts, Thailand
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2308139644 . Digilib |
Date Deposited: | 02 Jun 2025 02:32 |
Terakhir diubah: | 02 Jun 2025 02:32 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87834 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |