Kepentingan Nasional Italia dalam Memperpanjang Kerja Sama pada Penanganan Pengungsi dengan Libya (Studi Kasus di Laut Mediterania Tengah)

Dinny , Khairunnisa (2025) Kepentingan Nasional Italia dalam Memperpanjang Kerja Sama pada Penanganan Pengungsi dengan Libya (Studi Kasus di Laut Mediterania Tengah). FISIP, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (200Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2841Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2840Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Italia telah menjalin kerja sama pada penanganan pengungsi dengan Libya yang menuai banyak kritik dari masyarakat Internasional. Hal tersebut disebabkan Italia telah melanggar prinsip non-refoulement sebagai negara peratifikasi Konvensi 1951 Tentang Status Pengungsi. Namun, Italia tetap melakukan perpanjangan sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2020 dan tahun 2023. Penelitian ini akan menganalisis kepentingan nasional Italia dalam memperpanjang kerja sama pada penanganan pengungsi dengan Libya. Penulis menggunakan konsep kepentingan nasional oleh Donald E. Nuechterlein. Konsep kepentingan nasional digunakan untuk menganalisis kepentingan dasar Italia yang terdiri dari kepentingan pertahanan keamanan, kepentingan ekonomi, kepentingan tatanan internasional dan kepentingan ideologi. Metode penelitian yang diterapkan adalah jenis kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari report, pers release, dan jurnal-jurnal pendukung. Kerja sama antara Italia dan Libya dimuat dalam bentuk nota kesepahaman yang terdiri dari delapan pasal. Italia merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pendaanaan yang menggunakan dana Uni Eropa dan memfasilitasi kerja sama, sedangkan Libya menjadi pihak yang bertanggung jawab atas para pengungsi. Kepentingan tatanan internasional Italia adalah menjaga Kawasan Uni Eropa dan Wilayah Schengen. Namun, dengan indikasi pelanggaran prinsip non- refoullement, Italia tidak turut aktif menjaga kawasan internasional dengan tidak mematuhi peraturan internasional. Oleh sebab itu, kepentingan tatanan internasional Italia memiliki andil yang lebih sedikit untuk mendasari Italia melakukan perpanjangan sebanyak dua kali terhadap kerja sama dengan Libya. Sedangkan kepentingan ekonomi memiliki andil yang kuat karena Italia memiliki investasi dalam jumlah besar di Libya.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 321 Sistem pemerintahan dan sistem negara
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 322 Hubungan negara dengan kelompok terorganisir dan anggotanya
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 324 Proses politik
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 325 Migrasi dan kolonisasi internasional
Program Studi: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: 2308264316 . Digilib
Date Deposited: 10 Jun 2025 07:54
Terakhir diubah: 10 Jun 2025 07:54
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/88215

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir