Tri Agus Setiya, Wati (2025) PENGARUH JENIS PUPUK, CAMPURAN AUKSIN, DAN VARIETAS TERHADAP PENGAKARAN DAN PERTUMBUHAN TUNAS STEK UBI KAYU (Manihot esculenta Crant. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (273Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2155Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1766Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan penting selain padi dan jagung. Produksi ubi kayu di Indonesia terus meningkat seiring waktu, sehingga diperlukan upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penggunaan varietas unggul, penerapan zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti auksin, dan aplikasi pupuk organik. Diversifikasi varietas yang tinggi diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi petani, seperti serangan hama dan penyakit, serta adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang beragam. Selain itu, aplikasi auksin eksogen dan pemberian pupuk yang tepat dapat meningkatkan inisiasi dan perkembangan akar. Penelitian ini terdapat dua percobaan yaitu pengaruh penggunaan jenis pupuk (pupuk anorganik vs. pupuk anorganik + pupuk organik) yang dikombinasikan dengan campuran auksin (NAA 250 ppm + IBA 250 ppm vs. NAA 500 ppm + IBA 500 ppm) terhadap pengakaran dan pertumbuhan tunas stek ubi kayu (Manihot esculenta Crantz), dan pengaruh varietas ubi kayu (Garuda vs. Barokah) yang dikombinasikan dengan metode pengaplikasian auksin (rendam vs. oles pasta) konsentrasi NAA 500 ppm + IBA 500 ppm terhadap pengakaran dan pertumbuhan tunas stek ubi kayu (Manihot esculenta Crantz). Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis pupuk dan konsentrasi auksin terbaik, serta mengetahui varietas dan metode pengapikasian ZPT auksin terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi ubi kayu.Variabel yang diamati pada kedua percobaan meliputi tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar produktif, panjang akar, bobot total tanaman, bobot segar berangkasan atas dan bobot umbi akar. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 18 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 10 stek. Faktor pertama adalah jenis pupuk yang digunakan (P), yaitu pupuk anorganik (P1) dan pupuk anorganik + pupuk organik (P2). Faktor kedua adalah konsentrasi campuran auksin dengan perendaman selama 10 menit iv (A), yaitu kontrol tanpa auksin (A0), NAA 250 ppm + IBA 250 ppm (A1) dan NAA 500 ppm + IBA 500 ppm (A2). Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 18 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 10 stek. Faktor pertama adalah varietas ubi kayu yang digunakan (V), yaitu varietas ubi kayu Garuda (V1) dan varietas ubi kayu Barokah (V2). Faktor kedua adalah metode aplikasi auksin NAA 500 ppm + IBA 500 ppm (C), yaitu kontrol tanpa perlakuan aplikasi auksin (C0), perendaman selama 10 menit (C1), dan oles pasta (C2). Variabel yang diamati pada kedua percobaan meliputi tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar produktif, panjang akar, bobot total tanaman, bobot segar berangkasan atas dan bobot umbi akar. Hasil percobaan I menunjukkan bahwa penggunaan pupuk anorganik + organik menghasilkan pertumbuhan dan jumlah akar yang tidak produktif yang sama dengan pemberian pupuk anorganik saja. Aplikasi campuran auksin (NAA + IBA (1:1)) pada konsentrasi 500 ppm dan 1000 ppm meningkatkan pertumbuhan tunas maupun jumlah dan bobot akar produktif ubi kayu varietas Garuda secara signifikan, namun kedua perlakuan tersebut tidak berbeda satu sama lain. Penggunaan konsentrasi auksin NAA 250 ppm + IBA 250 ppm merupakan konsentrasi yang lebih direkomendasikan dalam menghasilkan pertumbuhan dan jumlah akar produktif. Hasil percobaan II menunjukkan bahwa penggunaan varietas ubi kayu Barokah lebih baik dalam menghasilkan tinggi tunas dan jumlah daun dibandingkan varietas ubi kayu Garuda, namun untuk jumlah dan bobot akar produktif tidak berbeda satu sama lain. Aplikasi NAA + IBA (1:1) pada konsentrasi 1000 ppm dengan cara perendaman maupun oles pasta dapat meningkatkan tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar produktif, bobot total tanaman dan bobot segar berangkasan atas pada ubi kayu varietas Garuda dan ubi kayu varietas Barokah. Aplikasi auksin NAA + IBA (1:1) pada konsentrasi 1000 ppm dengan cara oles pasta mampu meningkatkan jumlah akar produktif varietas ubi kayu Garuda, sedangkan pada varietas ubi kayu Barokah dengan cara perendaman maupun oles pasta tidak berbeda. Kata kunci: auksin, metode aplikasi ZPT, pupuk, ubi kayu, varietas
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S2 Magister Agronomi |
Pengguna Deposit: | 2506192442 Digilib |
Date Deposited: | 20 Jun 2025 04:32 |
Terakhir diubah: | 20 Jun 2025 04:32 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/89172 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |