SALSA DILLA, SAFIRA (2025) TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM PELAKSANAAN HIBAH WASIAT YANG MELANGGAR KETENTUAN BAGIAN MUTLAK (LEGITIME PORTIE) AHLI WARIS. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (85Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL .pdf Restricted to Hanya staf Download (39Mb) |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (39Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Dengan meninggalnya seseorang, membawa akibat hukum, baik bagi dirinya maupun orang disekitarnya. Khususnya terkait pengaturan harta kekayaannya. Umumnya wasiat dibuat dengan harapan agar dapat meminimalisir perselisihan di antara ahli waris. Namun, dalam beberapa kasus, hibah wasiat dapat menimbulkan masalah, terutama dalam hubungannya dengan ahli waris mutlak atau legitimaris. Dengan adanya perkara gugatan pembatalan akta hibah wasiat oleh para pihak yang tidak terima dengan isi wasiat yang melanggar bagian mutlak (legitime portie), Sebagai pejabat umum, Notaris bertanggung jawab untuk memastikan akta yang dibuatnya memenuhi semua ketentuan hukum. Penelitian ini membahas menggenai pelaksanaan hibah wasiat berdasarkan ketentuan hukum positif di Indonesia dan akibat hukum pelaksanaan hibah wasiat yang melanggar ketentuan bagian mutlak ahli waris. Serta, tanggung jawab Notaris dalam pelaksanaan hibah wasiat yang melanggar ketentuan bagian mutlak ahli waris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual dengan data primer dari KUHPerdata dan UUJN serta data sekunder dari data kepustakaan dan didukung dengan wawancara dan pengolahan data yang dilakukan dengan pemeriksaan data, klasifikasi data serta sistematisasi data kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian, yaitu dalam membuat hibah wasiat harus memperhatikan syarat- syarat dalam pembuatan wasiat, baik syarat formil maupun materiil dan harus memperhatikan bagian mutlak ahli warisnya sebagaimana yang telah dituangkan dalam Pasal 913 KUHPerdata. Akibat hukum terhadap hibah wasiat yang melanggar bagian mutlak, yaitu dapat dilakukan pengurangan (inkorting) bagian yang telah ditetapkan oleh pewaris semasa hidup, bahkan pembatalan hibah wasiat oleh pengadilan, dalam hal ini mengakibatkan hilangnya hubungan hukum antara pewaris dan penerima hibah wasiat. Tanggung jawab yang dimiliki Notaris terhadap akta yang dibuatnya berdasarkan prinsip tanggung jawab berdasarkan kesalahan yaitu terhadap kesalahan atau pelanggaran dalam pembuatan akta. Kata Kunci: Hibah Wasiat, Legitime Portie, Notaris
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 348 Undang-undang, hukum, regulasi dan kasus |
Program Studi: | FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum |
Pengguna Deposit: | 2506814537 Digilib |
Date Deposited: | 21 Jun 2025 08:30 |
Terakhir diubah: | 21 Jun 2025 08:30 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/89307 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |