PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

0912011057, Novia Anggraini LT (2013) PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (25Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Mengesahkan.pdf

Download (206Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Bab I.pdf

Download (183Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Bab II.pdf

Download (170Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Bab III.pdf

Download (96Kb) | Preview
[img] File PDF
Bab IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (220Kb)
[img]
Preview
File PDF
Bab V.pdf

Download (129Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Kekerasan tidak hanya terjadi pada istri atau anggota inti dari sebuah keluarga. Bahkan seseorang yang bekerja di rumah atau pembantu rumah tangga (PRT) diperlakukan sangat tidak pantas dan seringkali mengarah pada perbuatan yang dapat di kategorikan kekerasan. Skripsi ini membahas masalah mengenai kekerasan yang dilakukan terhadap pembantu rumah tangga. Penulisan skripsi ini berusaha untuk mengetahui mengenai penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana kekerasan pada pembantu rumah tangga dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kekerasan yang berasal dari pelaku. Tindakan semenamena terhadap para pembantu rumah tangga (PRT), yang khususnya terjadi di rumah-rumah yang merupakan wilayah atau area privat dan personal yang tidak dapat di jamah oleh orang lain bahkan wilayah atau area yang sangat tersembunyi dari penglihatan umum dan penyelesaiannya tidak semudah kasus-kasus kriminal dalam konteks publik. Suara perempuan atau korban kekerasan yaitu pembantu rumah tangga (PRT) cenderung membisu. Pendekatan masalah untuk membahas permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif adalah dilakukan dengan cara menganalisis dan mempelajari aturan-aturan, teori, defenisi, dan bahan-bahan yang ada di perpustakaan beserta literatur-literatur. Pendekatan yuridis empiris adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara mempelajari hukum dalam kenyataan baik berupa penilaian, perilaku, pendapat, sikap yang berkaitan dengan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana kekerasan pada pembantu rumah tangga (PRT). Novia Anggraini LT Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dengan ini dapat penulis simpulkan bahwa penegakan hukum pidana terhadap pelaku tindak pidana kekerasan pada pembantu rumah tangga (PRT) di wilayah Indonesia, khususnya Bandar Lampung dilaksanakan secara preventif yaitu pencegahan sebelum terjadinya kejahatan dengan cara mensosialisasikan peratutan pemerintah (PP) dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), misalnya dengan melakukan seminar-seminar nasional untuk mensosialisasikan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), membuat iklan di media cetak dan elektronik dan secara represif yaitu pemberantasan setelah terjadinya kejahatan yaitu dengan menyelidiki dan memproses laporan yang masuk namun masih belum terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kasus yang masuk ke Kepolisian tidak dapat ditindaklanjuti karena masih banyaknya faktor-faktor penghambat ada di masyarakat yaitu kurang peduli terhadap nasib kaum rendahan yaitu pembantu rumah tangga (PRT). Penulis menyarankan agar aparat penegak hukum dan seluruh lapisan masyarakat agar bekerjasama melakukan sosialisasi terhadap peraturan dan undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga agar terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. Serta pelaku tindak kekerasan dalam rumah tangga ini harus mendapatkan sanksi yang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pelaku, agar kekerasan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantu rumah tangga ini dapat dimimalisir mengingat bahwa akibat yang ditimbulkan dengan adanya tindak pidana ini cukup berat, karena menimbulkan trauma fisik maupun psikis, sebagai upaya untuk melindungi kepentingan pembantu rumah tangga. Kata Kunci : Kekerasan, Penegakan Hukum, Pembantu Rumah Tangga

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 28 Apr 2015 02:02
Terakhir diubah: 28 Apr 2015 02:02
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8998

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir