Bimo Aryo , Utomo (2025) DETERMINAN PERPINDAHAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PROSES TRANSFORMASI STRUKTURAL DI INDONESIA. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (3684Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3685Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (3685Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian merupakan aspek krusial dalam pembangunan ekonomi daerah, terutama di tengah proses transformasi struktural dari sektor tradisional menuju sektor modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP), Luas Lahan Pertanian (LL), Inflasi (INF), Pertumbuhan PDRB sektor pertanian (PP), dan Proporsi Lapangan Kerja sektor pertanian (PLK) terhadap proporsi tenaga kerja di sektor pertanian di Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan data panel tahunan dari beberapa provinsi selama periode tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel UMP dan PLK berpengaruh positif dan signifikan terhadap proporsi tenaga kerja sektor pertanian, sementara LL dan INF memiliki pengaruh negatif dan signifikan. Variabel PP tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan upah minimum dan ketersediaan lapangan kerja berpotensi meningkatkan partisipasi tenaga kerja di sektor pertanian, sedangkan mekanisasi yang ditandai dengan luas lahan serta tekanan inflasi cenderung menurunkan keterlibatan tenaga kerja di sektor tersebut. Implikasi kebijakan dari penelitian ini meliputi perlunya integrasi kebijakan pengupahan dengan strategi pembangunan pertanian padat karya, pengendalian inflasi melalui stabilisasi harga dan subsidi input pertanian, serta perluasan akses lapangan kerja berbasis pertanian guna menjaga keberlanjutan tenaga kerja di sektor tersebut. Kata kunci: sektor pertanian, tenaga kerja, upah minimum, inflasi, luas lahan, lapangan kerja Labor absorption in the agricultural sector is a crucial aspect of regional economic development, especially amid the structural transformation from traditional to modern sectors. This study aims to analyze the influence of Provincial Minimum Wage (UMP), Agricultural Land Area (LL), Inflation (INF), Agricultural GRDP Growth (PP), and Proportion of Employment in the Agricultural Sector (PLK) on the proportion of labor in the agricultural sector in Indonesia. The method employed is multiple linear regression using annual panel data from several provinces over a certain period. The results indicate that UMP and PLK variables have a positive and significant effect on the proportion of labor in the agricultural sector, while LL and INF have a negative and significant effect. The PP variable does not show a significant impact. These findings suggest that increases in minimum wage and the availability of employment opportunities potentially enhance labor participation in the agricultural sector, whereas mechanization indicated by agricultural land area and inflation pressures tend to reduce labor involvement in this sector. Policy implications of this study include the need to integrate wage policies with labor-intensive agricultural development strategies, control inflation through price stabilization and agricultural input subsidies, and expand access to agriculture-based employment opportunities to sustain labor participation in the sector. Keywords: agricultural sector, labor, minimum wage, inflation, land area, employment
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi |
Program Studi: | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB) > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan |
Pengguna Deposit: | 2507736347 Digilib |
Date Deposited: | 01 Oct 2025 05:58 |
Terakhir diubah: | 01 Oct 2025 05:58 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/90702 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |