Ahmad Bintang, Pamela (2025) Dinamika Kelimpahan Azotobacter dan Bakteri Pelarut Fosfat pada Tanah Ultisol Pertanaman Nanas PT Great Giant Pineapple, Lampung Tengah dengan Variasi Kedalaman Bajak dan Jenis Kompos. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA), UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (93Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2774Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2653Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penurunan angka produksi nanas Kabupaten Lampung Tengah terjadi pada tahun 2023, dimana penurunan mencapai 16,4% dari angka produksi nanas tahun 2022 (8,6 juta kuintal). Penurunan angka produksi nanas tersebut berasal dari PT Great Giant Pineapple (PT GGP), dengan masalah akumulasi polimer serasah tanaman nanas (bahan penyusun kompos) pada lahan ultisol. Salah satu solusi yang muncul yaitu rekayasa kompos dengan penambahan biochar, vermicompost, dan Liquid Organic Biofertilizer (LOB), disertai dengan variasi pembajakan lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dinamika kelimpahan Azotobacter dan bakteri pelarut fosfat (BPF) pada tanah ultisol pertanaman nanas PT GGP yang dipengaruhi kedalaman bajak, jenis kompos, dan interaksi keduanya. Rancangan penelitian ini adalah Split Plot Design. Main plot berupa kedalaman bajak (2 taraf) dan sub plot berupa jenis kompos (4 taraf). Setiap perlakuan dibuat 3 ulangan. Variabel utama penelitian yaitu kelimpahan Azotobacter dan BPF (log CFU g-1), yang diketahui melalui metode Total Plate Count (TPC). Variabel pendukung penelitian yaitu suhu (oC), kadar air (%), pH, dan C-organik tanah (%). Analisis data menggunakan ANOVA (α 5%), uji Tukey’s HSD (α 5%), uji Pearson R (α 1%), dan Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan Azotobacter sampel pra-tanam (PT) serta BPF sampel 3 bulan setelah tanam (BST) berbeda signifikan antar kedalaman bajak, dengan perlakuan bajak dalam (± 40 cm) + cacahan halus serasah nanas (L1) sebagai perlakuan terbaik. Kelimpahan Azotobacter sampel PT serta BPF sampel 3 BST berbeda signifikan antar jenis kompos, dengan perlakuan kompos premium GGP + LOB (P3) sebagai perlakuan terbaik. Kelimpahan Azotobacter sampel PT berbeda signifikan antar interaksi kedalaman bajak – jenis kompos, dengan interaksi L1P3 sebagai interaksi terbaik. Hasil penelitian tidak bertentangan dengan hipotesis penelitian yang diajukan.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi |
Program Studi: | FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) > Prodi S1 Biologi |
Pengguna Deposit: | 2507372277 Digilib |
Date Deposited: | 08 Oct 2025 01:12 |
Terakhir diubah: | 08 Oct 2025 01:12 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/90883 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |