Shabrina , Azzahra (2025) Persepsi Masyarakat Suku Bugis Terhadap Siala Massapu (Perkawinan Sepupu) di Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung .
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (77Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL-1.pdf Download (2178Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1500Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktik perkawinan sepupu (siala massapu) yang dahulu dianggap ideal dalam perkawinan Suku Bugis, namun kini jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi masyarakat Suku Bugis terhadap praktik siala massapu di Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Timur, berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan konatif menurut teori persepsi Walgito. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi, serta analisis data melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tiga bentuk persepsi masyarakat terhadap siala massapu. Pertama, persepsi positif, yang melihat tradisi ini sebagai penghormatan terhadap nilai kekeluargaan, menjaga silsilah, dan memperkuat ikatan sosial. Kedua, persepsi negatif, umumnya dianut oleh generasi muda dan individu berpendidikan tinggi, yang menilai praktik ini berisiko terhadap kesehatan genetik, bertentangan dengan hak individu, dan kurang relevan dengan nilai modern. Ketiga, persepsi adaptif, berkembang pada kelompok yang berusaha menghormati budaya namun tetap mempertimbangkan perubahan sosial. Perbedaan persepsi ini dapat dianalisis melalui teori Walgito, di mana aspek kognitif dipengaruhi oleh perbedaan pengetahuan dan pemahaman, aspek afektif berkaitan dengan sikap emosional berupa kebanggaan maupun penolakan, dan aspek konatif tercermin pada tindakan mendukung, menolak, atau menyesuaikan diri terhadap praktik ini. Secara keseluruhan, persepsi masyarakat Bugis terhadap siala massapu bersifat dinamis, mengalami pergeseran dari nilai tradisional menuju sikap yang lebih adaptif. Temuan ini menunjukkan bahwa praktik siala massapu kini dipandang sebagai pilihan yang dipertimbangkan secara rasional dan disesuaikan dengan perkembangan zaman serta kebutuhan individu.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 900 Sejarah dan Geografi 900 Sejarah dan Geografi > 904 Kumpulan peristiwa tertentu |
Program Studi: | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | 2507109992 Digilib |
Date Deposited: | 13 Oct 2025 07:27 |
Terakhir diubah: | 13 Oct 2025 07:27 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/91061 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |