ANNA AUFA , NURROHMAH (2025) EVALUASI MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING PASIEN RAWAT JALAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN 2025. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - ANNA AUFA NURROHMAH.pdf Download (126Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
Skripsi FULL ANNA - ANNA AUFA NURROHMAH.pdf Restricted to Hanya staf Download (2183Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN - ANNA - ANNA AUFA NURROHMAH.pdf Download (2131Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Latar Belakang: Kesalahan pengobatan adalah kejadian yang dapat dihindari atau dicegah yang dapat menyebabkan penggunaan obat yang tidak tepat yang berpotensi merugikan kondisi pasien yang dapat terjadi pada pasien ISPA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian kesalahan pengobatan fase prescribing pada pasien ISPA dan hubungan kejadian kesalahan pengobatan dengan usia dan jumlah terapi. Background: Medication errors are considered as avoidable or preventable events which can lead to inappropriate medication use, potentially detrimental to the patient's condition, and it can occur in patients with ARI. The aim of this study is to determine the incidence of medication errors during the prescribing phase in patients ARI and the relationship between medication errors and age and number of courses of therapy. Methods: It was an observational analytical study with a cross-sectional design. Moreover, sampling was conducted by using accidental random sampling from April 2025 at the Way Jepara Community Public Health Center. In addition, data were analyzed by using the Chi-square test and it was presented in tabular form. Results: The characteristics of ARI patients are 39% male and 59.4% female, with a predominant age group of 34.3%. 83.3% of patients receive ≤ 4 courses of therapy. The incidence of medication errors is 82.3% which occurs in both administrative and pharmaceutical aspects. There is a relationship between the number of courses of therapy and medication errors (p-value <0.05) which shows that the number of therapy received by the patient is a factor in the incidence of medication errors. There is no relationship between age of the patients and medication errors (p-value >0.05). Conclusion: There is a relationship between the number of therapies and the incidence of medication errors. However, there is no relationship between age and the incidence of medication errors. Key words: Acute respiratory infection, medication errors, prescribing Metode: Penelitian ini analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental random sampling pada bulan April 2025 di Way Jepara. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Karakteristik pasien ISPA yaitu pasien laki-laki 39% dan perempuan 59,4%, dengan usia dominan pada usia dewasa 34,3%. Sebanyak 83,3% pasien mendapatkan terapi ≤ 4. Angka kejadian kesalahan pengobatan sebesar 82,3% yang terjadi pada aspek administrasi dan farmasetik. Jumlah terapi dengan kejadian kesalahan pengobatan terdapat hubungan dengan nilai p-value < 0,05 yang berarti jumlah terapi yang diterima pasien menjadi faktor terjadinya kesalahan pengobatan. Tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian kesalahan pengobatan dengan nilai p-value > 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jumlah terapi dengan kejadian kesalahan pengobatan namun tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian kesalahan pengobatan. Kata Kunci: ISPA, kesalahan pengobatan, prescribing
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | FAKULTAS KEDOKTERAN (FK) > Prodi S1-Prodi Farmasi |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 17 Oct 2025 09:02 |
Terakhir diubah: | 17 Oct 2025 09:02 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/91434 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |