ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2010–2024

Elvas , Maharani (2025) ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2010–2024. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN , UNIVERSITAS LAMPUNG .

Preview	File PDF ABSTRAK - ELVAS MAHARANI.pdf Download (200Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL - ELVAS MAHARANI.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - ELVAS MAHARANI.pdf Download (3199Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Mangrove merupakan ekosistem yang penting terutama dalam hal penyerapan karbon dan siklus nutrisi bagi ekosistem pesisir. Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial (BIG), pada tahun 2015 di Kabupaten Pesisir Barat terdapat hutan mangrove dengan luas 107 ha yang tersebar di Kecamatan Bangkunat. Namun, berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2021 di Kabupaten Pesisir Barat sudah tidak lagi terdapat hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan luasan hutan mangrove di Kabupaten Pesisir Barat dari tahun 2010–2024. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan spasial berdasarkan analisis citra. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, studi literatur, dan dokumentasi dengan memanfaatkan citra Landsat 7 ETM+, Landsat 8 OLI/TIRS, dan Landsat 9 OLI/TIRS yang diperoleh dari United States Geological Survey (USGS) dan diolah menggunakan software Environment for Visualizing Images (ENVI) dan ArcGIS. Teknik analisis data yang digunakan adalah klasifikasi terbimbing menggunakan algoritma Maximum Likelihood Classification (MLC). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pada tahun 2010 mangrove terdapat di Kecamatan Ngaras dan Bangkunat dengan luas masing-masing 4,02 ha dan 151,26 ha, (2) pada tahun 2017 mangrove terdapat di Kecamatan Bangkunat dengan luas 76,20 ha, (3) pada tahun 2024 mangrove terdapat di Kecamatan Krui Selatan dengan luas 1,25 ha, (4) faktor yang menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Pesisir Barat tidak ditumbuhi mangrove adalah kondisi fisik yang tidak mendukung dan aktivitas antropogenik. Sementara faktor-faktor yang menyebabkan penurunan luasan hutan mangrove di Kabupaten Pesisir Barat adalah konversi lahan menjadi tambak, pertanian, permukiman, dan lahan terbuka. Kata kunci: analisis spasial, mangrove, pesisir barat Mangroves are an important ecosystem, especially in terms of carbon absorption and nutrient cycling for coastal ecosystems. Based on data from the Geospatial Information Agency (BIG), in 2015 in Pesisir Barat Regency there was a mangrove forest with an area of 107 ha spread across Bangkunat District. However, based on the National Mangrove Map released by the Ministry of Environment and Forestry (MoEF), in 2021 there were no more mangrove forests in Pesisir Barat Regency. This study aims to determine the distribution and area of mangrove forests in Pesisir Barat Regency from 2010–2024. The research method used is a qualitative method with a spatial approach based on image analysis. Data collection was carried out using observation methods, literature studies, and documentation by utilizing Landsat 7 ETM+, Landsat 8 OLI/TIRS, and Landsat 9 OLI/TIRS images obtained from the United States Geological Survey (USGS) and processed using Environment for Visualizing Images (ENVI) software and ArcGIS. The data analysis technique used is supervised classification using the Maximum Likelihood Classification algorithm. The results of the study showed that (1) in 2010 mangroves were found in Ngaras and Bangkunat Districts with an area of 4,02 ha and 151,26 ha respectively, (2) in 2017 mangroves were found in Bangkunat District with an area of 76,20 ha, (3) in 2024 mangroves were found in Krui Selatan District with an area of 1,25 ha, (4) factors that caused several areas in Pesisir Barat Regency not to be overgrown with mangroves were physical conditions that did not support and anthropogenic activities. Meanwhile, factors that caused a decrease in the area of mangrove forests in Pesisir Barat Regency were land conversion into ponds, agriculture, settlements, and open land. Key words: spatial analysis, mangroves, pesisir barat

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 509 Sejarah, perlakuan geografis, biografi
Program Studi:	FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Geografi IPS
Pengguna Deposit:	UPT . Siswanti
Date Deposited:	22 Oct 2025 08:17
Terakhir diubah:	22 Oct 2025 08:17
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/91744

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir