HANIF , DINANDA PUTRA (2025) RUANG ATAS LAUT: STUDI KELUARGA BURUH YANG HIDUP DI ATAS LAUT KELURAHAN PESAWAHAN, KOTA BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT - HANIF DINANDA PUTRA.pdf Download (226Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL - HANIF DINANDA PUTRA.pdf Restricted to Hanya staf Download (2539Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - HANIF DINANDA PUTRA.pdf Download (1158Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini mengkaji dinamika permukiman di wilayah pesisir Kelurahan Pesawahan, Kota Bandar Lampung, sebagai respons masyarakat terhadap keterbatasan ruang permukiman. Permukiman ini dihuni oleh keluarga-keluarga buruh yang sebagian besar merupakan pendatang dan membentuk permukiman secara swadaya di atas wilayah laut yang terbuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami alasan masyarakat This study examines the dynamics of overwater settlements in Pesawahan Subdistrict, Bandar Lampung City, as a community response to the scarcity of residential space in coastal urban areas. These settlements are inhabited by working-class families, most of whom are migrants, who have self-constructed dwellings over open seawater areas. The study aims to understand the reasons behind the community’s choice to reside over the sea, to observe environmental changes and socio-economic conditions, and to analyze the ecological dynamics at play. Employing a qualitative approach with the ethnoscience method, the research is analyzed using Andrew P. Vayda’s Human Ecology theory, which emphasizes concrete human actions in shaping and transforming the environment. Findings indicate that the establishment of overwater settlements is historically rooted in the community’s social conditions and proximity to economic hubs such as ports and warehouses. Over time, residents have transformed marine space into land through reclamation processes. Practices of waste utilization and house construction reflect adaptive strategies employed by the community in addressing ecological, spatial, and social challenges. This research argues that overwater settlements are not merely a result of structural pressures, but also the outcome of active, agency-driven practices through which residents appropriate space for survival. Keywords: over-the-sea settlement, human ecology, urban space, survival strategy, coastal laborers. memilih tinggal di atas laut, melihat perubahan lingkungan dan sosial-ekonomi mereka, serta mengkaji dinamika sosial-ekologis yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnosains, dan dianalisis menggunakan teori Ekologi Manusia dari Andrew P. Vayda, yang menitikberatkan pada tindakan konkret manusia dalam membentuk dan mengubah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman yang berdiri di atas laut dipilih dan terbentuk secara historis karena kondisi sosial masyarakat dan kedekatannya dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi seperti pelabuhan dan gudang. Seiring berjalannya waktu, masyarakat memodifikasi ruang laut menjadi daratan melalui proses penimbunan. Praktik-praktik pemanfaatan limbah dan pembangunan rumah, mencerminkan strategi adaptif yang diambil masyarakat dalam menghadapi tantangan ekologis, ruang, dan sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa permukiman di atas laut bukan semata akibat tekanan struktural, melainkan hasil tindakan aktif masyarakat dalam memanfaatkan ruang untuk bertahan hidup. Kata Kunci: permukiman atas laut, ekologi manusia, ruang kota, strategi bertahan, buruh pesisir.
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Sosiologi |
| Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
| Date Deposited: | 23 Oct 2025 01:59 |
| Terakhir diubah: | 23 Oct 2025 01:59 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/91769 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
