PERBANDINGAN SALMETEROL-FLUTICASONE DRY POWDER INHALER (DPI) DENGAN INDACATEROL DRY POWDER INHALER (DPI) DOSIS TERAPEUTIK TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI PARU PASIEN PASCA TUBERKULOSIS

Adhi Nugroho, Latief (2025) PERBANDINGAN SALMETEROL-FLUTICASONE DRY POWDER INHALER (DPI) DENGAN INDACATEROL DRY POWDER INHALER (DPI) DOSIS TERAPEUTIK TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI PARU PASIEN PASCA TUBERKULOSIS. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG .

Preview	File PDF 2. ABSTRAK ADHI NUGROHO LATIEF - Adhi Nugroho Latief.pdf Download (329Kb) | Preview
	File PDF 3. TESIS FULL ADHI NUGROHO LATIEF - Adhi Nugroho Latief.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan
Preview	File PDF 1. TESIS TANPA PEMBAHASAN ADHI NUGROHO LATIEF - Adhi Nugroho Latief.pdf Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Background: Post-TB sequelae is related with patient's response immunological to Mycobacterium tuberculosis infection. Obstructive and restrictive in post-TB sequelae decreased lung function measured using spirometry. Purpose: This study aims to determine comparison of salmeterol-fluticasone dry powder inhaler (DPI) with indacaterol dry powder inhaler (DPI) at therapeutic doses on changes lung function in post-tuberculosis patients. Methods: The design study is experimental groups with two-control group design. The sample was 30 post-TB were given salmeterol-fluticasone for 3 months and 30 post-TB were given indacaterol for 2 months. The mMRC measured using a questionnaire, lung function measured using a spirometry device, chest radiography was assessed for lung abnormalities in the cavity, atelectasis, fibrosis, and bronchiectasis. Six-minute walk test measured using the distance traveled in meters for 6 minutes and oxygen saturation measured using an oximeter. Data were analyzed using the Mann Whitney difference test, Spearman rho correlation and one-way ANOVA Results: This study showed there was a significant change between the lung function of FEV1/FVC patients in salmeterol-fluticasone, 15 patients changed in improvement after receiving salmeterol-fluticasone (p = 0.000). There’s a significant relationship the administration of salmeterol-fluticasone and increase in distance of 54.334 meters, 6-minute walk test/6MWT (p = 0.000). There was a significant relationship between mMRC and FEV1/FVC in post-tuberculosis patients (p = 0.041) Conclusion: There is a comparison of salmeterol-fluticasone dry powder inhaler (DPI) with indacaterol dry powder inhaler (DPI) at therapeutic doses on changes lung function in post-tuberculosis patients. Keyword: 6MWT, FEV1/FVC, indacaterol, mMRC, post-TB, salmeterol fluticasone. Latar Belakang: Gejala sisa pasca TB berhubungan dengan respons imunologis pasien terhadap infeksi Mycobaterium tuberculosis. Kelainan obstruksi dan restriksi pada gejala sisa pasca TB dapat menyebabkan penurunan fungsi paru yang dapat diukur menggunakan spirometri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai perbandingan salmeterol- fluticasone dry powder inhaler (DPI) dengan indacaterol dry powder inhaler (DPI) dosis terapeutik terhadap perubahan fungsi paru pasien pasca tuberkulosis. Metode: Desain penelitian ini adalah experimental groups dengan rancangan 2 control group design. Sampel adalah 30 pasien pasca-TB yang diberikan salmeterol-flutikason 3 bulan dan 30 pasien pasca-TB yang diberikan indacaterol 2 bulan. Nilai mMRC diukur menggunakan kuesioner, Fungsi paru diukur menggunakan alat spirometri, sedangkan radiografi toraks dinilai dari kelainan paru berupa Kavitas, atelectasis, fibrosis, dan bronkiektasis. Tes jalan 6 menit diukur menggunakan jarak tempuh jalan dalam meter selama 6 menit dan saturasi oksigen diukur menggunakan alat oksimeter. Data dianalisis menggunakan uji beda mann whitney, korelasi spearman rho dan one-way annova. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahaan bermakna antara fungsi paruVEP1/KVP pasien pada perlakuan salmeterol-flutikason, 15 pasien mengalami perubahan perbaikan setelah mendapatkan salmeterol-flutikason (p=0,000). Terdapat hubungan bermakna pada pemberian salmeterol-flutikason dan mengalami kenaikan jarak 54,334 meter pada uji jalan 6 menit/6MWT (p=0,000). Terdapat hubungan bermakna pada mMRC dengan VEP1/KVP pada pasien pasca tuberkulosis (p=0,041). Kesimpulan: Terdapat perbandingan salmeterol-fluticasone dry powder inhaler (DPI) dengan indacaterol dry powder inhaler (DPI) dosis terapeutik terhadap perubahan fungsi paru pasien pasca tuberkulosis. Kata Kunci: 6MWT, indakaterol, mMRC, pasca-TB, salmeterol-flutikason, VEP1/KVP

Jenis Karya Akhir:	Tesis (Masters)
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
Program Studi:	FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini PG-PAUD
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	27 Oct 2025 06:03
Terakhir diubah:	27 Oct 2025 06:03
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92061

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir