Dwi , Anggita Deswanti (2025) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH EDUKASI KESEHATAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SWAMEDIKASI (Penanganan Mandiri) NYERI MENSTRUASI (Dismenorea) PADA SISWI SMA NEGERI 1 WAY JEPARA. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - Dwi Anggita Deswanti.pdf Download (41Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA LAMPIRAN - Dwi Anggita Deswanti.pdf Restricted to Hanya staf Download (3548Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN - Dwi Anggita Deswanti.pdf Download (3433Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Latar Belakang: Dismenorea merupakan keluhan umum pada remaja putri yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup. Kurangnya pengetahuan mengenai manajemen nyeri menstruasi menyebabkan swamedikasi yang tidak tepat. Edukasi kesehatan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi yang lebih tepat. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimental (one group pre-test and post- test) ini melibatkan 271 siswi SMA Negeri 1 Way Jepara yang telah mengalami menstruasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Edukasi efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi nyeri haid. Sebelum edukasi, 46,5% siswi berada pada kategori pengetahuan cukup dan 19,3% baik; setelah edukasi, kategori baik meningkat menjadi 54,2%. Sikap baik meningkat dari 24,4% menjadi 50,6%, dan perilaku baik dari 40,2% menjadi 59,4%. Secara statistik, terdapat peningkatan signifikan pada sikap (p = 0,010) dan perilaku (p = 0,001) pada kelompok dengan pengetahuan tinggi. Simpulan: Edukasi kesehatan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan yang berkorelasi positif dengan sikap dan perilaku swamedikasi nyeri haid, sehingga menjadi strategi efektif dalam membentuk praktik swamedikasi yang rasional. Kata Kunci: Dismenorea, Edukasi Kesehatan, Swamedikasi Background: Dysmenorrhea is a common complaint among adolescent girls that can disrupt daily activities and quality of life. Lack of knowledge about menstrual pain management often leads to inappropriate self-medication. Health education is expected to improve knowledge, attitudes, and behaviors related to proper self-medication. Methods: This quantitative study used a pre-experimental design (one group pre-test and post-test) involving 271 students of SMA Negeri 1 Way Jepara who had experienced menstruation. Data were collected using questionnaires and analyzed univariately and bivariately with the Chi-Square test. Results: Health education effectively improved knowledge, attitudes, and self-medication behaviors. Before the intervention, 46.5% of students had moderate knowledge and 19.3% had good knowledge; after the intervention, the proportion of students with good knowledge increased to 54.2%. Positive attitudes increased from 24.4% to 50.6%, and proper behaviors from 40.2% to 59.4%. Statistically, there was a significant improvement in attitudes (p = 0.010) and behaviors (p = 0.001) among students with higher knowledge levels. Conclusion: Health education significantly influences knowledge improvement, which correlates positively with better attitudes and self-medication behaviors for menstrual pain, making it an effective strategy to promote rational self-medication practices. Keywords: Dysmenorrhea, Health Education, Self-Medication
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
| Program Studi: | FAKULTAS KEDOKTERAN (FK) > Prodi S1-Prodi Farmasi |
| Pengguna Deposit: | UPT . Siswanti |
| Date Deposited: | 28 Oct 2025 02:15 |
| Terakhir diubah: | 28 Oct 2025 02:15 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92116 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
