ITIKAD TIDAK BAIK DALAM PENDAFTARAN MEREK: ANALISIS SENGKETA MEREK ELECTRO-VOICE VS ELECTROVOICE (Studi Putusan Nomor 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024)

PASKALINO , DWI KRISNAWAN (2025) ITIKAD TIDAK BAIK DALAM PENDAFTARAN MEREK: ANALISIS SENGKETA MEREK ELECTRO-VOICE VS ELECTROVOICE (Studi Putusan Nomor 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK_Paskalino Dwi Krisnawan_2112011332 - Paskalino Dwi.pdf Download (1052Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL_Paskalino Dwi Krisnawan_2112011332 - Paskalino Dwi.pdf Restricted to Hanya staf Download (2316Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN_Paskalino Dwi Krisnawan_2112011332 - Paskalino Dwi.pdf Download (2314Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Sengketa Merek Dagang ELECTRO-VOICE dan ELECTROVOICE merupakan salah satu contoh kasus sengketa merek dengan adanya itikad tidak baik dalam pendaftarannya. Berdasarkan Putusan Nomor 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024, sengketa ini melibatkan Bosch Security Systems, LLC sebagai Penggugat sekaligus pemilik Merek Dagang ELECTRO-VOICE yang telah memasarkan dan mendaftarkan mereknya ke berbagai negara dan Tergugat yang sebelumnya telah mengajukan permohonan pendaftaran Merek ELECTROVOICE di Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian ratio decidendi dalam Putusan Nomor 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024 ditinjau dari itikad tidak baik dalam pendaftaran merek dan menganalisis akibat hukum putusan tersebut bagi para pihak. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan tipe deskriptif. Pendekatan masalah menggunakan pendekatan perundang-undangan (Statue Approach) dan pendekatan kasus (Case Approach). Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukan bahwa ratio decidendi dalam Putusan Nomor 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024 sejalan dengan itikad tidak baik dalam pendaftaran merek, karena Majelis Hakim menilai bahwa pendaftaran merek ELECTROVOICE oleh Tergugat diakukan dengan itikad tidak baik. Hal ini telah sesuai dengan unsur dari itikad tidak baik yaitu adanya tindakan meniru merek terkenal yang sudah terdaftar serta bernilai jual, adanya perbuatan sengaja menyaingi merek terdaftar untuk keuntungan pribadi dengan merugikan pemilik asli, adanya tindakan pendaftaran merek dengan itikad tidak baik, melawan hukum serta merugikan merek terkenal. Akibat hukumnya, Penggugat memperoleh perlindungan hukum atas merek ELECTRO-VOICE di Indonesia, Tergugat yaitu kehilangan seluruh hak atas merek tersebut dan harus rebranding, serta DJKI yaitu perlu meningkatkan kehati-hatian dalam memeriksa pendaftaran merek. Kata Kunci: Itikad Tidak Baik, Merek Dagang, Pembatalan Merek, Persamaan Pada Pokoknya The ELECTRO-VOICE and ELECTROVOICE Trademark Dispute is an example of a trademark dispute case with bad faith in its registration. Based on Decision Number 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024, this dispute involves Bosch Security Systems, LLC as the Plaintiff and owner of the ELECTRO-VOICE Trademark which has marketed and registered its trademark in various countries and the Defendant who has previously submitted an application for registration of the ELECTROVOICE Trademark at the Directorate General of Intellectual Property (DJKI). This study aims to analyze the suitability of the ratio decidendi in Decision Number 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024 in terms of bad faith in trademark registration and analyze the legal consequences of the decision for the parties. This research is a normative legal research with a descriptive research type. The research approaches are a statutory approach (Statue Approach) and a case approach (Case Approach). The data used are secondary data consisting of primary, secondary and tertiary legal materials. The results of the research in this thesis show that the ratio decidendi in Decision Number 652 K/Pdt.Sus-HKI/2024 is in line with bad faith in trademark registration, because the Panel of Judges considered that the registration of the ELECTROVOICE trademark by the Defendant was carried out in bad faith. This is in accordance with the elements of bad faith, namely the act of imitating a well- known trademark that has been registered and has sales value, the act of deliberately competing with a registered trademark for personal gain to the detriment of the original owner, the act of registering a trademark in bad faith, against the law and harming a well-known trademark. As a result, the Plaintiff obtained legal protection for the ELECTRO-VOICE trademark in Indonesia, the Defendant lost all rights to the trademark and had to rebrand, and the DJKI needed to increase caution in examining trademark registrations. Keywords: Bad Faith, Trademark, Nullification of Trademark, Similarities, Trademark

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata
Program Studi:	FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum
Pengguna Deposit:	UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited:	28 Oct 2025 04:28
Terakhir diubah:	28 Oct 2025 04:28
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92181

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir