Nur Ridha Putri, - (2025) PELESETAN BAHASA PADA KONTEN SADBOY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT - NUR RIDHA PUTRI.pdf Download (191Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL - NUR RIDHA PUTRI.pdf Restricted to Hanya staf Download (1035Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMABAHASAN - NUR RIDHA PUTRI.pdf Download (940Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pelesetan merupakan kreativitas berbahasa yang banyak digunakan di media sosial untuk menyampaikan pesan dengan efek humor. Salah satu bentuk penggunaan pelesetan yang menarik dapat ditemukan dalam konten Sadboy pada akun TikTok Shaidina Maulana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan makna pelesetan bahasa dalam konten tersebut dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan dan komentar yang mengandung pelesetan bahasa. Sumber data diambil dari video dan komentar konten Sadboy edisi bulan Februari hingga Maret tahun 2024. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu simak, catat, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis pelesetan bahasa, yaitu paradigmatik dan sintagmatik. Adapun bentuk pelesetan bahasa terdiri atas kata, frasa, klausa, dan kalimat. Bentuk pelesetan kata memiliki karakteristik berupa sinonimi, penggantian dan penghilangan fonem, homonim murni, penambahan, penggantian, dan pemenggalan silabel serta penggantian dan pemenggalan kata. Pelesetan yang berbentuk frasa karakteristiknya berupa homonim murni, penambahan, penggantian, dan penghilangan fonem, penggantian silabel, serta penggantian, penggabungan, dan pemenggalan kata. Karakteristik pelesetan klausa berupa pemenggalan kata dan penggantian silabel. Pelesetan yang berbentuk kalimat memiliki karakteristik berupa penambahan dan pemenggalan kata. Temuan utama penelitian ini terletak pada karakteristik data pelesetan sintagmatik yang berupa homonim murni, yaitu makna referen dan target memiliki bentuk yang sama tetapi berbeda maknanya sehingga hanya memunculkan satu makna ambiguitas di dalam sebuah kalimat. Hasil penelitian ini diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA dalam materi kaidah kebahasaan teks anekdot sebagai contoh penggunaan kosakata. Kata kunci: pelesetan bahasa, sintagmatik, paradigmatik Puns are linguistic creativity that is widely used on social media to convey messages with humorous effects. One interesting form of using puns can be found in the Sadboy content on Shaidina Maulana's TikTok account. This research aims to describe the types and meaning of language puns in this content and their implications for Indonesian language learning in high school. This research uses a qualitative descriptive method. This research data is in the form of speech and comments that contain linguistic puns. Data sources were taken from videos and content comments from Sadboy from February to March 2024. The data collection techniques used were listening, taking notes and documenting. Data were analyzed using extralingual matching analysis techniques. The research results show that there are two types of linguistic puns, namely paradigmatic and syntagmatic. The forms of linguistic puns consist of words, phrases, clauses and sentences. The form of puns has characteristics in the form of synonymy, replacing and deleting phonemes, pure homonyms, adding, substituting and breaking syllables as well as replacing and breaking words. Puns in the form of phrases are characterized by pure homonyms, addition, replacement and deletion of phonemes, replacement of syllables, as well as replacement, merging and breaking up of words. The characteristics of clause punctuation are in the form of word fragmentation and syllable replacement. Puns in the form of sentences have the characteristics of adding and breaking up words. The main finding of this research lies in the characteristics of syntagmatic pun data in the form of pure homonyms, namely the meaning of the referent and target have the same form but different meanings so that they only give rise to one meaning of ambiguity in a sentence. The results of this study are implied in the learning of Indonesian language for grade X of high school in the material of linguistic rules of anecdotal texts as an example of vocabulary use. Keywords: puns, syntagmatic, paradigmatic
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 400 Bahasa > 407 Pendidikan, riset dan topik terkait tentang Bahasa |
| Program Studi: | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
| Pengguna Deposit: | UPT . Ery Elyasari |
| Date Deposited: | 30 Oct 2025 03:30 |
| Terakhir diubah: | 30 Oct 2025 03:30 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92373 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
