IMPLEMENTASI THE EUROPEAN GREEN DEAL TERHADAP INDUSTRI FAST FASHION: STUDI KASUS JERMAN

ANNISA, JOVANCKA (2025) IMPLEMENTASI THE EUROPEAN GREEN DEAL TERHADAP INDUSTRI FAST FASHION: STUDI KASUS JERMAN. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF Abstrak Skripsi Annisa Jovancka - annisa jovancka.pdf Download (137Kb) | Preview
	File PDF Skripsi Full_Anisa Jovancka - annisa jovancka.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan
Preview	File PDF Skripsi Tanpa Pembahasan_Anisa Jovancka - annisa jovancka.pdf Download (2662Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Perubahan iklim dan degradasi lingkungan menjadi tantangan global yang mendorong Uni Eropa mengadopsi kebijakan European Green Deal (EGD) sebagai strategi transisi menuju ekonomi hijau dan netral karbon. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah industri fast fashion, yang dikenal menghasilkan emisi tinggi dan limbah tekstil dalam jumlah besar. Penelitian ini mengkaji bagaimana implementasi European Green Deal (EGD) terhadap industri fast fashion di Jerman, sebagai upaya Uni Eropa dalam mengatasi krisis iklim melalui transisi menuju ekonomi hijau dan sirkular. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan alat analisis teori Rezim Internasional dan konsep Ekonomi Sirkular untuk untuk memahami pembentukan norma dan penerapan kebijakan keberlanjutan. Penelitian ini menyoroti posisi strategis Jerman sebagai pemimpin global dalam mempromosikan norma-norma keberlanjutan, yang berdampak pada rantai pasok global maupun kebijakan domestik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai rezim internasional, EGD memberikan norma dan prinsip yang harus diikuti oleh negara anggotanya, salah satunya berkaitan dengan ekonomi sirkular. Norma dan prinsip tersebut kemudian menjadi dasar dalam pembentukan regulasi dan proses pengambilan keputusan di bawah kerangka EGD. Jerman, sebagai bagian dari rezim EGD, turut menerapkan aspek-aspek ekonomi sirkular dalam industri fast fashion domestik guna mendukung pencapaian tujuan dari EGD. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan implementatif, terutama pada aspek rantai pasok global dan potensi praktik greenwashing di sektor industri, dampak jangka panjang terhadap daya saing industri dan analisis komparatif antar negara. Kata Kunci: European Green Deal, Fast Fashion, Ekonomi Sirkular, Rezim Internasional, Keberlanjutan Climate change and environmental degradation have become global challenges that prompted the European Union to adopt the European Green Deal (EGD) as a strategy for transitioning toward a green and carbon-neutral economy. One of the sectors of concern is the fast fashion industry, known for generating high levels of emissions and large volumes of textile waste. This study examines the implementation of the European Green Deal (EGD) in Germany's fast fashion industry as part of the EU’s effort to address the climate crisis through a green and circular economic transition. The research uses a descriptive qualitative method with analytical tools based on International Regime Theory and the concept of Circular Economy to understand the formation of norms and the application of sustainability policies. The study highlights Germany's strategic position as a global leader in promoting sustainability norms, influencing both global supply chains and domestic policy frameworks. Findings indicate that as an international regime, the EGD provides norms and principles that must be followed by its member countries, one of which is related to the circular economy. These norms and principles then become the basis for the formation of regulations and decision- making processes under the EGD framework. Germany, as part of the EGD regime, is also implementing circular economy aspects in the domestic fast fashion industry to support the achievement of the goals of the EGD. However, implementation challenges remain, particularly in managing global supply chains and addressing the risk of greenwashing in the industry. Long-term implications on industrial competitiveness and comparative analysis among countries are also discussed. Keywords: European Green Deal, fast fashion, sustainability, circular economy, international regimes

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial
Program Studi:	FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit:	UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited:	31 Oct 2025 04:02
Terakhir diubah:	31 Oct 2025 04:02
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92503

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir