ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG TUMBUHAN MERAWAN (Hopea mengarawan Miq.) SERTA UJI BIOAKTIVITAS ANTIDIABETES SECARA IN VITRO

MUHAMMAD GOVINDO , IBRA PRATIBHA (2025) ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG TUMBUHAN MERAWAN (Hopea mengarawan Miq.) SERTA UJI BIOAKTIVITAS ANTIDIABETES SECARA IN VITRO. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
Muhammad Govindo Ibra Pratibha_2117011033_Skripsi_Abstrak - Muhammad Govindo Ibra Pratibha.pdf

Download (304Kb) | Preview
[img] File PDF
Muhammad Govindo Ibra Pratibha_2117011033_Full Skripsi Tanpa Lampiran - Muhammad Govindo Ibra Pratibha.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3648Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
Muhammad Govindo Ibra Pratibha_2117011033_Skripsi Tanpa Bab Pembahasan dan Lampiran - Muhammad Govindo Ibra Pratibha.pdf

Download (2714Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Senyawa aktif metabolit sekunder dapat ditemukan hampir di semua tumbuhan, salah satunya tumbuhan tingkat tinggi, misalnya tumbuhan yang tergolong famili Dipterocarpaceae, seperti merawan (Hopea mengarawan Miq.). Penelitian terhadap senyawa metabolit sekunder telah banyak disandingkan dengan penelitian pada bidang farmasi guna mengeksplorasi efek farmakologis senyawa- senyawa tersebut dalam rangka pengembangan obat-obatan baru yang lebih efektif dan aman bila dikonsumsi sehinga dapat mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, seperti diabetes melitus yang jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahun. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh senyawa metabolit sekunder dari kulit batang H. mengarawan Miq. yang akan diuji bioaktivitas antidiabetesnya untuk memberikan data pada bidang kimia dan farmasi. Senyawa metabolit sekunder diperoleh melalui tahap ekstraksi dengan pelarut metanol, partisi, dan beberapa kali dipisahkan dengan kromatografi. Senyawa yang telah diperoleh diidentifikasi dengan metode spektroskopi, yaitu spektroskopi UV-VIS, IR, dan NMR. Pengujian bioaktivitas antidiabetes dilakukan terhadap senyawa tersebut dengan menggunakan metode Fuwa yang telah dimodifikasi. Senyawa tetramer resveratrol baru berbentuk padatan kuning kecoklatan sebanyak 19,8 mg yang telah berhasil diisolasi dalam penelitian ini dengan kode NV47. Hasil uji bioaktivitas antidiabetes menunjukkan bahwa senyawa NV47 tersebut pada konsentrasi 250, 500, 1000, dan 2000 ppm masing-masing menghambat enzim α-amilase sebesar 14,41%; 18,29%; 41,42%; dan 61,12% dengan nilai IC50 sebesar 1518,49 ± 130,96 μg/mL yang mengindikasikan aktivitas sangat lemah. Kata Kunci: H. mengarawan Miq., dipterocarpaceae, metabolit sekunder, antidiabetes. Active secondary metabolite compounds can be found in almost all plants, including higher-order plants such as those belonging to the Dipterocarpaceae family, for example, the merawan plant (Hopea mengarawan Miq.). Research on secondary metabolite compounds has often been linked with studies in the pharmaceutical field to explore the pharmacological effects of these compounds in the development of new, more effective, and safer drugs, which could help address current health issues, such as diabetes mellitus, whose number of sufferers continues to increase each year. This study was conducted with the aim of obtaining secondary metabolite compounds from thes stem bark of H. mengarawan Miq., which would be tested for antidiabetic bioactivity to contribute data to the fields of chemistry and pharmacy. The secondary metabolite compounds were obtained through stages of methanol extraction, partitioning, and several rounds of chromatographic separation. The isolated compounds were identified using spectroscopic methods, namely UV-VIS, IR, and NMR spectroscopy. The antidiabetic bioactivity assay of this compound was carried out using a modified Fuwa method. A new resveratrol tetramer compound in the form of the brownish yellow solid of 19,8 mg was successfully isolated in this study with code NV47. The antidiabetic bioactivity assay results showed that the compound NV47 inhibited the α-amylase enzyme at concentrations of 250, 500, 1000, and 2000 ppm by 14.41%; 18.29%; 41.42%; and 61.12%, respectively, with an IC50 value of 1518.49 ± 130.96 μg/mL, indicating very weak activity. Keywords: H. mengarawan Miq., dipterocarpaceae, secondary metabolite, antidiabetic.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika
500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 540 Kimia dan ilmu yang berhubungan
Program Studi: FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) > Prodi S1 Kimia
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 03 Nov 2025 08:29
Terakhir diubah: 03 Nov 2025 08:29
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92653

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir