STRATEGI TRANSNATIONAL ADVOCACY NETWORKS (TANs) DALAM ADVOKASI KEBAKARAN HUTAN DAN KABUT ASAP LINTAS BATAS DI KAWASAN ASIA TENGGARA

LUTFIAH , MUTHI ANWAR (2025) STRATEGI TRANSNATIONAL ADVOCACY NETWORKS (TANs) DALAM ADVOKASI KEBAKARAN HUTAN DAN KABUT ASAP LINTAS BATAS DI KAWASAN ASIA TENGGARA. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Aldi Pratama.pdf

Download (231Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Aldi Pratama.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3203Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN - Aldi Pratama.pdf

Download (3202Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Kebakaran hutan dan kabut asap lintas batas di Asia Tenggara merupakan masalah lingkungan yang terus berulang, khususnya di Indonesia dimana memberikan dampak yang meluas ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Meskipun ASEAN telah mengeluarkan perjanjian ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP), masalah ini tetap berlanjut dan mempengaruhi berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial budaya, kesehatan, dan hubungan diplomatik antarnegara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Transnational Advocacy Networks (TANs) pada ketiga NGO, yaitu: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Sahabat Alam Malaysia (SAM), dan People’s Movement to Stop Haze (PM Haze) dalam mengadvokasi perubahan kebijakan terkait kebakaran hutan dan kabut asap lintas batas di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan teori Transnational Advocacy Networks (TANs) dari Keck dan Sikkink yang memberikan kerangka untuk memahami bagaimana aktor-aktor non-negara, seperti Non-Governmental Organizations (NGOs) membangun jaringan lintas batas negara untuk mendorong perubahan kebijakan melalui advokasi. Teori ini mencakup empat strategi utama yang digunakan oleh TANs, yaitu information politics, symbolic politics, leverage politics, dan accountability politics. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TANs menggunakan berbagai strategi dalam mempengaruhi kebijakan terkait. Strategi information politics dilakukan dengan mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi mengenai titik panas kebakaran dan dampaknya melalui media sosial dan laporan public. Symbolic politics diterapkan melalui aksi simbolik, seperti gugatan hukum terhadap pemerintah atau perusahaan. Leverage politics menggalang dukungan internasional dan menjalin kerja sama dengan organisasi global untuk menekan pemerintah. Accountability politics dilakukan untuk mengawasi perusahaan-perusahaan yang terlibat dan menuntut penegakan hukum. Kata kunci: Transnational Advocacy Networks, kebakaran hutan, kabut asap lintas batas, advokasi lingkungan, Asia Tenggara, NGO, strategi advokasi. ABSTRACT Forest fires and transboundary haze pollution in Southeast Asia have been recurring environmental issues, particularly in Indonesia, where they have caused widespread impacts on neighboring countries such as Malaysia and Singapore. Although ASEAN issued the ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP), this issue persisted and affected various sectors, including the economy, social culture, health, and diplomatic relations between countries. This study aimed to analyze the role of Transnational Advocacy Networks (TANs) in three NGOs: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Sahabat Alam Malaysia (SAM), and People’s Movement to Stop Haze (PM Haze) in advocating for policy changes related to forest fire and transboundary haze pollution in Southeast Asia. The study used the Transnational Advocacy Networks (TANs) theory by Keck and Sikkink which provided a framework to understand how non-state actors, such as Non-Governmental Organizations (NGOs) build cross-border networks to advocate for policy changes. This theory includes four main strategies used by TANs: information politics, symbolic politics, leverage politics, and accountability politics. The findings showed that TANs applied various strategies to influence related policies. The information politics strategy involved collecting and disseminating information on fire hotspots and their impacts through social media and public reports. Symbolic politics was implemented through symbolic actions, such as lawsuits against governments or corporations. Leverage politics involved garnering international support and collaborating with global organizations to pressure governments. Accountability politics was used to monitor companies involved and demand the enforcement of laws. Keywords: Transnational Advocacy Networks, forest fires, transboundary haze pollution, environmental advocacy, Southeast Asia, NGOs, advocacy strategies.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Program Studi: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: A.Md Cahya Anima Putra .
Date Deposited: 07 Nov 2025 08:10
Terakhir diubah: 07 Nov 2025 08:10
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92840

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir