UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR ISOLAT Bacillus thuringiensis TERHADAP Fusarium sp. SECARA IN VITRO

APRIANSYAH , TREE SAPUTRA (2025) UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR ISOLAT Bacillus thuringiensis TERHADAP Fusarium sp. SECARA IN VITRO. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK-1 - APRIANSYAH TREE SAPUTRA.pdf Download (2296Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL - APRIANSYAH TREE SAPUTRA.pdf Restricted to Hanya staf Download (2556Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN- APRIANSYAH TREE SAPUTRA.pdf Download (2557Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kerugian ekonomi yang signifikan di sektor pertanian terjadi akibat penyakit layu Fusarium, yang menyerang lebih dari 150 jenis tanaman pangan dan hortikultura. Meskipun efektif dan cepat, penggunaan fungisida kimia sebagai agen pengendali konvensional terhadap infeksi Fusarium sp. telah menimbulkan banyak dampak negatif, diantaranya pencemaran lingkungan, penurunan keanekaragaman hayati, resistensi patogen, degradasi kesuburan tanah, dan toksisitas pada manusia serta hewan. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif berupa agen pengendali hayati Fusarium sp. untuk meningkatkan efisiensi pengendalian penyakit layu Fusarium dengan dampak negatif yang relatif minim. Tujuan penelitian ini adalah menyeleksi 7 isolat Bacillus thuringiensis yang memiliki aktivitas antijamur terhadap Fusarium sp. (berpotensi sebagai agen pengendali hayati Fusarium sp.) dan menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dari isolat B. thuringiensis hasil seleksi. Isolat B. thuringiensis diseleksi aktivitas antijamurnya dengan metode dual culture pada media agar, sehingga diketahui persentase penghambatan (%). Penentuan KHM (%) isolat B. thuringiensis hasil seleksi terhadap Fusarium sp. dengan metode dual culture pada media broth, disertai dilusi bertingkat. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 dari 7 isolat B. thuringiensis (Bt2TMA26 dan Bt3BP14) memiliki aktivitas antijamur terhadap Fusarium sp., dengan persentase rata-rata penghambatan masing-masing sebesar 12,23% dan 27,41%. Isolat B. thuringiensis Bt3BP14, dengan aktivitas antijamur terbaik, diketahui memiliki KHM sebesar 90% (setara dengan kerapatan sel 1,35 x 106 sel mL-1 ) terhadap Fusarium sp. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa isolat B. thuringiensis Bt3BP14 berpotensi sebagai agen pengendali hayati Fusarium sp., untuk pengendalian penyakit layu Fusarium yang minim dampak negatif. Kata kunci: aktivitas antijamur, Bacillus thuringiensis, Fusarium s Significant economic losses in the agricultural sector occur due to Fusarium wilt disease, which attacks more than 150 types of food and horticultural crops. The use of instant-kill chemical fungicides as conventional control agents for Fusarium sp. infections has caused many negative impacts, including environmental pollution, decreased biodiversity, pathogen resistance, degradation of soil fertility, and toxicity to humans and animals. Therefore, an alternative solution is needed in the form of Fusarium sp. biological control agents to increase the efficiency of Fusarium wilt disease control with minimal negative impacts. This research aimed to select 7 Bacillus thuringiensis isolates with antifungal activity against Fusarium sp. (potential as biological control agents for Fusarium sp.) and determine the minimum inhibitory concentration (MIC) of the selected B. thuringiensis isolate. B. thuringiensis isolates were selected for their antifungal activity using the dual culture method on agar media, allowing for the determination of the percentage of inhibition (%). Determination of MIC (%) of selected B. thuringiensis isolate against Fusarium sp. with the dual culture method on broth media, with the serial dilution. Quantitative descriptive analysis was used to interpret the data. The results showed that 2 out of 7 B. thuringiensis isolates (Bt2TMA26 dan Bt3BP14) had antifungal activity against Fusarium sp., with an average inhibition percentages of 12,23% and 27.41%, respectively. B. thuringiensis isolate Bt3BP14, with the best antifungal activity, had an MIC of 90% (equivalent to 1,35 x 106 cells mL-1 cell density) against Fusarium sp. Based on the results, B. thuringiensis isolate Bt3BP14 has the potential as a biological control agent for Fusarium sp., in the Fusarium wilt disease control with minimal negative impacts. Keywords: antifungal activity, Bacillus thuringiensis, Fusarium sp.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	500 ilmu pengetahuan alam dan matematika 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi
Program Studi:	FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) > Prodi S1 Biologi
Pengguna Deposit:	UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited:	07 Nov 2025 08:23
Terakhir diubah:	07 Nov 2025 08:23
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92846

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir