IMAJI DALAM KUMPULAN PUISI DUNIA DARI KEPING INGATAN KARYA F. AZIZ MANNA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Dewi , Kartika (2025) IMAJI DALAM KUMPULAN PUISI DUNIA DARI KEPING INGATAN KARYA F. AZIZ MANNA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Dewi Kartika.pdf

Download (585Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Dewi Kartika.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (6Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - Dewi Kartika.pdf

Download (6Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan jenis-jenis imaji dari kumpulan puisi Dunia dari Keping Ingatan karya F. Aziz Manna serta bagaimana imaji-imaji tersebut dapat merepresentasikan realita yang dituangkan dalam bentuk puisi. Imaji sebagai representasi pengalaman indrawi memiliki peran penting dalam teks puisi. Selain itu, hasil penelitian diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sastra mimetik dan menjadikan puisi- puisi dalam Kumpulan puisi Dunia dari Keping Ingatan sebagai sumber data. Data penelitian ini merupakan jenis imaji yang menggambarkan realita yang berkaitan dengan peristiwa lumpur lapindo dari setiap puisi Dunia dari Keping Ingatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik baca catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyair menggunakan enam jenis imaji yang menggambarkan realitas. Imaji visual yang dominan dihadirkan sebagai imaji yang merefleksikan realitas sosial dan kondisi ekologis di Sidoarjo, rumah- rumah yang tenggelam, lumpur yang menggenang. Imaji auditori juga turut hadir untuk membangkitkan suasana emosional pembaca yang mewakili emosi batin, seperti suara rintihan, dan suara ketukan. Imaji lainnya yang hadir yaitu imaji penciuman sebagai pintu masuk menuju ruang kenangan yang kompleks mengenai hilangnya perkampungan melalui indra penciuman. Imaji rasaan juga turut hadir sebagai penggambaran rasa getir dan pahitnya kehidupan yang digambarkan dalam puisi. Imaji taktil yang hadir memberikan sensasi sentuhan akan rasa tidak nyaman melalui indra peraba, bagaimana sensasi yang membuat tubuh tak nyaman akan realita yang digambarkan. Kemudia imaji terakhir yang hadir yaitu imaji kinestetik, imaji ini hadir untuk menunjukkan bagaimana semuanya tetap berlanjut, gambaran bagaimana kerusakan yang konstan dan terus berlanjut. Hasil penelitian ini diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia teks puisi, fase F kelas XI pada elemen membaca dengan tujuan pembelajaran peserta didik mampu memahami unsur-unsur puisi. Kata kunci: Puisi, Imaji, Realitas. This study was conducted to describe the types of imagery in the poetry collection "Dunia dari Keping Ingatan" by F. Aziz Manna and how these images can represent reality expressed in poetic form. Imagery, as a representation of sensory experience, plays a crucial role in poetic texts. Furthermore, the research findings have implications for Indonesian language learning in high school. The method used in this study is a qualitative descriptive method, employing a mimetic literary approach, and using the poems in the poetry collection "Dunia dari Keping Ingatan" as data sources. The research data consists of the types of imagery that depict realities related to the Lapindo mudflow incident in each poem in "Dunia dari Keping Ingatan." The data collection technique used was note- taking. The results of the study show that the poet uses six types of imagery that depict reality. The dominant visual imagery is presented as an image that reflects the social reality and ecological conditions in Sidoarjo, sinking houses, stagnant mud. Auditory imagery is also present to evoke the reader's emotional atmosphere that represents inner emotions, such as the sound of groans, and the sound of knocking. Other images that are present are olfactory imagery as an entrance to a complex space of memories about the loss of the village through the sense of smell. Sensational imagery is also present as a depiction of the bitterness and bitterness of life described in the poem. The tactile imagery that is present provides a tactile sensation of discomfort through the sense of touch, how the sensation makes the body uncomfortable with the reality described. Then the last imagery that is present is kinesthetic imagery, this imagery is present to show how everything continues, a picture of how constant and ongoing damage. The results of this study are implied in the learning of Indonesian poetry texts, phase F grade XI on the reading element with the learning objective of students being able to understand the elements of poetry. Keywords: Poetry, Imagery, Reality.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
Program Studi: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: UPT . Siswanti
Date Deposited: 11 Nov 2025 08:06
Terakhir diubah: 11 Nov 2025 08:06
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92999

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir