PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN PERKARA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Laporan Polisi Nomor: LP/B/319/VII/2022/SPKT/POLRES METRO/POLDA LAMPUNG)

Ayyusita , Nurcholissa (2025) PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN PERKARA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Laporan Polisi Nomor: LP/B/319/VII/2022/SPKT/POLRES METRO/POLDA LAMPUNG). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK -Ayyusita Nurcholissa.pdf Download (16Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL - Ayyusita Nurcholissa.pdf Restricted to Hanya staf Download (1188Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN - Ayyusita Nurcholissa.pdf Download (1038Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penggunaan restorative justice pada kasus pencabulan terhadap anak dilakukan oleh Penyidik pada Kepolisian Resort Kota Metro. Ketidaksesusaian yang terjadi dalam penerapan restorative justice tersebut adalah penyelesaian kasus yang berujung pada perdamaian meskipun kasus tersebut melibatkan anak sebagai korban dan pelaku dapat dipidana dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara menurut Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 jo. Pasal 82 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2016. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah penerapan restorative justice pada perkara pencabulan terhadap anak dan apakah faktor yang memepengaruhi penerapan restorative justice pada penyelesaian perkara pencabulan terhadap anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian yuridis normatif serta yuridis empiris, sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Narasumber terdiri dari Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Kepolisian Resort Kota Metro dan Dosen Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Pengolahan data selanjutnya dilakukan dengan tahapan seleksi data, klasifikasi data dan sistematisasi data. Selanjutnya analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mendapatkan simpulan sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa penyelesaian perkara pencabulan terhadap anak menggunakan restorative justice telah dilaksanakan oleh Kepolisian Resort Kota Metro disebabkan tidak adanya bukti yang cukup untuk melanjutkan ke proses hukum formal. Oleh sebab itu, penyidik menawarkan restorative justice sebagai alternatif untuk menegakkan keadilan bagi korban dengan melibatkan Balai Pemasyarakatan, Dinas Sosial, dan tokoh masyarakat sebagai mediator. Hasilnya adalah kesepakatan tertulis antara pihak-pihak terkait dan penerbitan surat penghentian penyelidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyelesaian perkara pidana pencabulan terhadap anak menggunakan restorative justice di Kepolisian Resort Kota Metro yakni faktor perundang- undangan, faktor penegak hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor masyarakat serta faktor kebudayaan. Kelima faktor tersebut cenderung mendukung proses penyelesaian perkara pencabulan terhadap anak tersebut diselesaikan menggunakan restorative justice. Saran dalam penelitian ini adalah kepolisian perlu lebih selektif dalam menerapkan restorative justice dengan tetap melindungi hak korban, memastikan hukuman yang proporsional bagi pelaku, dan menggali bukti tambahan sebelum memutuskan mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi dan seminar untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan terhadap restorative justice sebagai alternatif penyelesaian pidana. Kata Kunci: Restorative Justice, Pencabulan, Anak The application of restorative justice in cases of sexual abuse against children was carried out by investigators at the Metro City Resort Police. The inconsistency in the implementation of restorative justice lies in resolving cases through mediation and peace agreements, even though the case involved a child as the victim and the perpetrator could be sentenced to a maximum of 15 years in prison under Article 76E of Law No. 35 of 2014 jo. Article 82 of Law No. 17 of 2016. The issues addressed in this research are: How is restorative justice implemented in cases of sexual abuse against children, and what factors influence the application of restorative justice in resolving such cases? This research employed normative and empirical juridical methods, utilizing primary, secondary, and tertiary legal sources. The respondents included investigators from the Women and Children Services Unit at the Metro City Resort Police and lecturers from the Criminal Law Division, Faculty of Law, University of Lampung. Data collection was conducted through literature review and field studies. The data was processed through stages of selection, classification, and systematization, followed by qualitative analysis to draw conclusions in line with the issues discussed. The research findings indicate that the resolution of cases of sexual abuse against children using restorative justice has been implemented by the Metro City Resort Police due to the lack of sufficient evidence to proceed to formal legal processes. Consequently, investigators offered restorative justice as an alternative to uphold justice for the victim by involving probation officers, social service institutions, and community leaders as mediators. The outcome was a written agreement between the parties involved and the issuance of a termination of investigation letter. The dominant factors influencing the application of restorative justice in cases of sexual abuse against children at the Metro City Resort Police include legal regulations, law enforcement, infrastructure and facilities, community perspectives, and cultural factors. These factors collectively tend to support the resolution of cases of sexual abuse against children through restorative justice. The suggestions in this study that law enforcement be more selective in applying restorative justice by prioritizing victim protection, ensuring proportional punishment for offenders, and thoroughly seeking additional evidence before making decisions. Police are encouraged to educate the public through outreach programs and seminars to enhance understanding and trust in restorative justice as an alternative dispute resolution method. The government is urged to develop comprehensive regulations as a guide for the implementation of restorative justice, ensuring harmony across legal institutions. Keywords: Restorative Justice, Sexual Abuse, Children

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi:	FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	12 Nov 2025 03:16
Terakhir diubah:	12 Nov 2025 03:16
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93053

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir