HAK CIPTA DALAM KARYA VISUAL YANG DIHASILKAN OLEH KECERDASAN BUATAN GENERATIF: IMPLIKASI HUKUM TERHADAP HUKUM HAK CIPTA

Zen Adiluhung, - (2025) HAK CIPTA DALAM KARYA VISUAL YANG DIHASILKAN OLEH KECERDASAN BUATAN GENERATIF: IMPLIKASI HUKUM TERHADAP HUKUM HAK CIPTA. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
Abstrak - Zen Adiluhung.pdf

Download (193Kb) | Preview
[img] File PDF
Skripsi_Full - Zen Adiluhung.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3607Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
Skripsi_Tanpa Bab Pembahasan - Zen Adiluhung.pdf

Download (3127Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Proses penciptaan suatu karya visual dilakukan oleh manusia melalui kreativitas dan pemikiran. Generative Artifiicial Intelligence atau Kecerdasan Buatan Generatif mengubah pandangan suatu karya visual diciptakan dengan mengabaikan proses tersebut yang sudah diatur dalam Undang-Undang nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Penciptaan karya visual yang dilakukan Generative Artificial Intelligence menjadi suatu kejadian hukum baru yang belum ada peraturannya di wilayah Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah implikasi hukum terhadap hak cipta di Indonesia menanggapi adanya Artifical Intelligence dalam proses pembuatan karya seni, perlindungan hukum terhadap karya-karya yang digunakan oleh Generative Artifical Intelligence dan pemberian hak cipta atas karya hasil ciptaan Generative Artifical Intelligence. Jenis Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Kemudian data diolah melalui pemeriksaan data, klasifikasi data, dan sistematika data, serta dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan subjek atau kepemilikan karya visual melalui Generative Artifical Intelligence berdasarkan pada seberapa besar kontribusi orang sehigga Generative Artifical Intelligence dan orang bisa menjadi subjek dari karya visual tersebut. Pemberian hak cipta dari karya visual yang dihasilkan oleh Generative Artifical Intelligence hanya bisa dilakukan apabila orang sebagai subjek atau pemilik dari karya visual tersebut, jika tidak dimiliki oleh orang, maka hasil karya tersebut tidak dapat dilindungi hak cipta di Indonesia. Dengan adanya peraturan yang tepat dan pengawasan, hukum hak cipta di Indonesia memungkinkan untuk memberi hak cipta terhadap ciptaan melalui Generative Artificial Intelligence dengan pertimbangan yang jelas antara karya visual yang memenuhi syarat perlindungan hak cipta dengan yang melanggar hak cipta. Kata Kunci: Hak Cipta, Karya Visual, Kecerdasan Buatan Generatif. The process of creating a visual work is carried out by humans through creativity and thought. Generative Artificial Intelligence or Generative Artificial Intelligence changes the view of a visual work being created by ignoring this process that has been regulated in Law number 28 of 2014 concerning Copyright. The creation of visual works carried out by Generative Artificial Intelligence is a new legal event that has not been regulated in the territory of Indonesia. The problem in this study is the legal implications of copyright in Indonesia in response to the existence of Artificial Intelligence in the process of making artworks, legal protection of works used by Generative Artificial Intelligence and the granting of copyright to works created by Generative Artificial Intelligence. This type of research is normative legal research with a descriptive research type. The data source of this study uses secondary data obtained through literature studies. Then the data is processed through data analysis, data classification, and data systematics, and analyzed qualitatively. The results of the study show that the subject or ownership of visual works through Generative Artifical Intelligence is based on how much people contribute to Generative Artifical Intelligence and people can be the subject of the visual work. The granting of copyright to a visual work produced by Generative Artifical Intelligence can only be done if a person is the subject or owner of the visual work, if it is not owned by a person, then the work cannot be protected by copyright in Indonesia. With proper regulations and supervision, copyright law in Indonesia makes it possible to copyright works through Generative Artificial Intelligence with a clear consideration between visual works that meet the requirements for copyright protection and those that infringe on copyright. Keywords: Copyright, Visual Works, Generative Artificial Intelligence.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum
Pengguna Deposit: UPT . Ery Elyasari
Date Deposited: 13 Nov 2025 02:40
Terakhir diubah: 13 Nov 2025 02:40
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93191

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir