Zossua , Muliya Damanik (2025) PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK - Zossua Muliya Damanik .pdf Download (41Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL - Zossua Muliya Damanik .pdf Restricted to Hanya staf Download (1654Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Zossua Muliya Damanik .pdf Download (1435Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem jajar legowo oleh petani pengguna, menganalisis perbedaan karakteristik antara petani mengadopsi dan petani tidak mengadopsi dalam penggunaan sistem jajar legowo, dan menganalisis perbedaan pendapatan dan kelayakan usahatani antara petani mengadopsi dan petani tidak mengadopsi. Penelitian ini dilakukan di Desa Pekalongan, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada November 2023-Januari 2024. Responden pada penelitian ini berjumlah 54 responden yang terdiri dari 27 petani yang menggunakan sistem jajar legowo dan 27 petani yang tidak menggunakan sistem jajar legowo yang ditentukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data uji mann u whitney, pendapatan usahatani, return cost ratio dan benefit cost ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani sistem jajar legowo tidak selalu menerapkan prosedur kegiatan pra tanam, tanam dan pasca tanam dalam budidaya usahatani padi sawah. Perbedaan karakteristik antara petani mengadopsi dan petani tidak mengadopsi yaitu luas lahan, sumber informasi, interaksi dengan penyuluh pertanian lapangan, kekosmopolitan petani, dukungan kelembagaan dan sifat inovasi. Pendapatan yang diperoleh usahatani sistem jajar legowo sebesar Rp16.380.074,07/hektar/musim dengan R/C rasio sebesar 2,04, sedangkan pendapatan usahatani sistem tegel sebesar Rp16.299.171,45/hektar/musim dengan R/C rasio sebesar 2,03. Hal ini berarti usahatani sistem jajar legowo lebih menguntungkan daripada usahatani sistem tegel. B/C rasio antara usahatani sistem jajar legowo dan usahatani sistem tegel masing-masing sebesar 1,04 dan 1,03, artinya kedua usahatani memiliki manfaat dan kelayakan secara ekonomis. Kata kunci: pendapatan, penerapan, sistem jajar legowo, usahatani This research aims to determine the application of the jajar legowo system by adopting farmers, analyse the differences in characteristics between adopting farmers and non-adopting farmers in the use of the jajar legowo system, and analyse the differences in income and farm feasibility between adopting farmers and non-adopting farmers. This research was conducted in Pekalongan Village, Pekalongan District, East Lampung Regency. Data collection in this research was taken in November 2023-January 2024. Respondents in this research were 54 respondents which consisted of 27 farmers who used the jajar legowo system and 27 farmers who did not use the jajar legowo system which was determined using simple random sampling method. This research used mann u whitney test data analysis, farm income, return cost ratio and benefit cost ratio. The results revealed that farmers of jajar legowo system did not always apply the procedure of pre- planting, planting and post-planting activities in the cultivation of paddy rice farming. The differences in characteristics between adopting farmers and non- adopting farmers are land area, information sources, interaction with field agricultural extension workers, cosmopolitan farmers, institutional support and the nature of innovation. The income obtained from farming jajar legowo system was Rp16,380,074.07/hectare/season with R/C ratio of 2.04, while the farming income of tegel system was Rp16,299,171.45/hectare/season with R/C ratio of 2,03. This implies that the jajar legowo system farming is more profitable than the tegel system farming. The B/C ratio between jajar legowo farming system and tegel farming system were equal to 1,04 and 1,03 respectively, which means that both farms were profitable and economically feasible. Keywords: Adoption, farming, income, jajar legowo system
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
| Program Studi: | FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Penyuluhan Pertanian |
| Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
| Date Deposited: | 17 Nov 2025 07:12 |
| Terakhir diubah: | 17 Nov 2025 07:12 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93474 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
