Yolanda , Sabrina Putri (2025) IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG PROGRAM KOMUNITAS UNTUK IKLIM (STUDI DI KELURAHAN PANJANG UTARA). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK - Yolanda Sabrina.pdf Download (99Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL - Yolanda Sabrina.pdf Restricted to Hanya staf Download (6Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Yolanda Sabrina.pdf Download (3304Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Perubahan iklim menjadi tantangan serius, terutama bagi wilayah pesisir seperti Kelurahan Panjang Utara, yang memiliki kerentanan sosial dan lingkungan cukup tinggi. Untuk merespons tantangan ini, Program Komunitas untuk Iklim (Proklim) diimplementasikan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pemberdayaan masyarakat melalui Proklim dengan menggunakan Teori Difusi Inovasi dari Rogers &Shoemaker sebagai alat analisis utama, yang menjelaskan lima tahapan adopsi inovasi, yaitu pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, dan konfirmasi. Kemudian, tahapan pemberdayaan dari Wrihatnolo & Dwidjowijoto digunakan sebagai pendukung untuk memahami dimensi pemberdayaan yang meliputi penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masyarakat telah sampai pada tahap implementasi inovasi, seperti pengelolaan sampah dan pemanfaatan air hujan, meskipun belum merata. Pada tahap persuasi dan keputusan, terdapat pengaruh signifikan dari aspek kognisi, keyakinan (belief), dan harapan kolektif (healing). Namun, pada tahap konfirmasi, partisipasi masyarakat masih fluktuatif dan sangat bergantung pada insentif eksternal dan pendampingan. Pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator memiliki peran penting dalam menjaga kesinambungan program melalui regulasi yang adaptif dan dukungan kelembagaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat adopsi inovasi di masyarakat masih berada pada tahap menengah, dengan potensi besar untuk meningkat apabila ditunjang oleh strategi komunikasi yang efektif, penguatan kapasitas masyarakat, dan dukungan kebijakan yang konsisten. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Program Komunitas untuk Iklim, Difusi Inovasi, Partisipasi, Perubahan Iklim. Climate change poses a serious challenge, particularly in coastal areas such as Panjang Utara Subdistrict, which is highly vulnerable both socially and environmentally. To respond to this challenge, the Climate Community Program (Proklim) has been implemented as a form of community empowerment in climate change adaptation and mitigation. This study aims to analyze the implementation of community empowerment through Proklim by applying Everett M. Rogers' Diffusion of Innovation Theory as the primary analytical tool, which explains five stages of innovation adoption: knowledge, persuasion, decision, implementation, and confirmation. Wrihatnolo's empowerment theory is used as a supporting framework to understand the empowerment dimensions of awareness, capacity building, and enabling. This research employs a descriptive qualitative method with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The findings show that some community members have reached the implementation stage, such as in waste management and rainwater harvesting, although adoption remains uneven. During the persuasion and decision stages, cognition, belief, and collective healing play a significant role. However, in the confirmation stage, public participation remains inconsistent and highly dependent on external incentives and ongoing facilitation. The government’s role as a regulator, facilitator, and catalyst is crucial to sustaining the program through adaptive regulations and institutional support. This study concludes that the level of innovation adoption among the community is still at a moderate stage, with great potential for advancement if supported by effective communication strategies, strengthened community capacity, and consistent policy backing. Keywords: Community Empowerment, Climate Community Program, Diffusion of Innovation, Participation.
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Ilmu Pemerintahan |
| Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
| Date Deposited: | 20 Nov 2025 04:31 |
| Terakhir diubah: | 20 Nov 2025 04:31 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93688 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
