Fifi Afiyah , Ramadita Hermawan (2025) DIPLOMASI KESEHATAN MÉDECINS SANS FRONTIÈRES DALAM MENANGANI KANKER SERVIKS DI ESWATINI DAN MALAWI. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT - Fifi Afiyah Ramadita Hermawan ..pdf Download (81Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL - Fifi Afiyah Ramadita Hermawan .pdf Restricted to Hanya staf Download (3080Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Fifi Afiyah Ramadita Hermawan .pdf Download (2627Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kanker serviks menjadi penyebab utama kematian perempuan terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs). Eswatini dan Malawi menjadi dua negara dengan tingkat insiden dan kematian akibat kanker serviks tertinggi di dunia. Namun akses terhadap layanan kesehatan masih sangat terbatas sehingga membutuhkan bantuan kerja sama diplomasi kesehatan dengan aktor lain. Di era modern, diplomasi kesehatan juga dilakukan oleh aktor non- negara. Médecins Sans Frontières (MSF) menjadi aktor non-negara yang hadir untuk menjembatani kesenjangan akses. MSF dipilih sebagai fokus penelitian karena pendekatannya yang unik dalam menjalankan fungsi-fungsi diplomasi kesehatan secara langsung di lapangan. Dengan demikian, penelitian ini mengajukan pertanyaan: bagaimana implementasi diplomasi kesehatan oleh MSF dalam menangani kanker serviks di Eswatini dan Malawi? Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis implementasi diplomasi kesehatan MSF sebagai aktor diplomasi non-negara. Penelitian ini dianalisis menggunakan kerangka dimensi diplomasi kesehatan untuk mengeksplorasi bagaimana MSF menjalin kerja sama dengan pemerintah, organisasi internasional, dan komunitas lokal. Hasil studi menunjukkan bahwa MSF mengadaptasi pendekatan diplomatiknya berdasarkan konteks politik dan sosial masing-masing negara. Melalui analisis melalui lima dimensi dalam diplomasi kesehatan, MSF berhasil menjalankan diplomasi kesehatannya di Eswatini dan Malawi dalam menangani dan meningkatkan kesadaran akan kanker serviks. Penelitian ini menegaskan bahwa aktor non-negara seperti MSF dapat memainkan peran penting dalam memperkuat diplomasi kesehatan global, khususnya dalam isu-isu yang kurang mendapat perhatian seperti kanker serviks. Kata Kunci: Diplomasi Kesehatan, Eswatini, Kanker Serviks, Malawi, Médecins Sans Frontières This study aims to examine the practice of health diplomacy by Médecins Sans Frontières (MSF) in addressing cervical cancer in Eswatini and Malawi. Both are the two countries with the highest incidence and mortality rates of cervical cancer in the world. As a preventable disease, cervical cancer continues to claim lives, especially in low and middle income countries (LMICs) due to limited access to healthcare services. In today's era, health diplomacy is no longer done by the states. Instead, the non-state actors such as MSF have emerged as key players in bridging healthcare access gaps. MSF was chosen as the focus of this study due to its unique, field-based approach in practicing the functions of health diplomacy directly in high burden regions. Using a qualitative method, this research analyzes MSF’s role as a non-state diplomatic actor through the framework of health diplomacy dimensions. The study explores how MSF engages in collaboration with governments, international organizations, and local communities to improve access to cervical cancer prevention and treatment. The findings reveal that MSF strategically adapts its diplomatic approach to the political and social context of each country. Through five core dimensions of health diplomacy, including negotiation, governance mechanisms, partnerships, stakeholder engagement, and emergency health response, MSF has contributed to increased awareness and access to cervical cancer services in both countries. This study highlights the significant role of non-state actors in advancing global health diplomacy, particularly in addressing underrepresented health issues such as cervical cancer. Keywords: Cervical Cancer, Eswatini, Health Diplomacy, Malawi, Médecins Sans Frontières
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional |
| Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
| Date Deposited: | 21 Nov 2025 04:11 |
| Terakhir diubah: | 21 Nov 2025 04:11 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93729 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
