PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN DESA (STUDI DI DESA MARGO MULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)

AZZAHRA, ALIFFRIYANA (2025) PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN DESA (STUDI DI DESA MARGO MULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF 1. ABSTRAK-ABSTRACT.pdf Download (191Kb) | Preview
	File PDF 2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2541Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF 3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1674Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Partisipasi perempuan berkontribusi dalam peningkatkan kesejahteraan rumah tangga, tingkat partisipasi perempuan yang tinggi merupakan indikator utama kemajuan suatu desa. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana tipe partisipasi perempuan dalam program pembangunan desa di Desa Margo Mulyo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipe partisipasi perempuan dalam program pembangunan desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini mengacu pada teori partisipasi dari Reed (2018), yaitu top-down one-way communication and/or consultation, top-down deliberation and/or co-production, bottom-up one-way communication and/or consultation, bottom-up deliberation and/or co-production. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa tipe partisipasi perempuan Desa Margo Mulyo cenderung pada tipe partisipasi top-down deliberation and/or co-production dimana komunikasi pemerintah dengan masyarakat sudah terjalin secara dua arah tetapi inisiatif utama datang dari pemerintah desa, kemudian peran masyarakat dalam pembangunan telah terwujud melalui keikutsertaan dalam forum musyawarah desa. Masyarakat perempuan juga menunjukkan intensitas keterlibatan yang baik, meskipun terbatas pada pemberian aspirasi, kritik maupun saran kepada pemerintah baik secara langsung maupun melalui platform komunikasi yang tersedia. Hal tersebut disebabkan dominasi kontrol terhadap pengambilan keputusan berada pada pemerintah desa sebagai otoritas utama. Partisipasi perempuan dalam tahapan pembangunan desa terbatas pada kelompok PKK dan Posyandu, keduanya hanya sampai pada tahap perencanaan karena merupakan pihak yang menggunakan anggaran dana desa. Selain itu, forum musyawarah sebagai ruang deliberasi belum sepenuhnya berfungsi optimal karena tidak semua masyarakat, khususnya perempuan, memiliki akses penuh untuk berpartisipasi secara aktif dalam forum tersebut. Women’s participation improves household welfare, and a high level of participation is a key indicator of a village’s progress. The research question is how women participate in village development programs in Margo Mulyo Village. The purpose of this study is to identify the types of women’s participation in village development programs. This study uses a qualitative descriptive research method with a case study approach. This study refers to Reed’s (2018) theory of participation, specifically the following types: top-down one-way communication and/or consultation, top-down deliberation and/or co-production, bottom-up one-way communication and/or consultation, and bottom-up deliberation and/or co-production. The results of this study indicate that women's participation in Margo Mulyo Village tends to be characterized by top-down deliberation and/or co-production, with two-way communication between the government and the community. Still, the main initiative originates from the village government, and the community’s role in development has been recognized through participation in village deliberation forums. Women also demonstrated a high level of involvement, albeit limited to providing aspirations, criticism, and suggestions to the government, either directly or through available communication platforms. This was because decision-making control was dominated by the village government, which served as the leading authority. Women’s participation in the stages of village development is limited to the PKK and Posyandu groups, both of which are primarily involved in the planning stage, as they are the parties responsible for utilizing the village budget. Additionally, the deliberative forum has not yet functioned optimally because not all community members, particularly women, have full access to participate actively.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 303 Proses sosial 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial: 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi
Program Studi:	FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit:	2507347460 Digilib
Date Deposited:	26 Nov 2025 06:07
Terakhir diubah:	26 Nov 2025 06:07
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93792

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir