Victoria Alfita , Santosa (2025) KEWAJIBAN H&M DALAM MENGATASI KEKERASAN TERHADAP PEKERJA PEREMPUAN DI PABRIK GARMEN DI BANGLADESH. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF (Abstrak penelitian)
ABSTRAK.pdf Download (105Kb) | Preview |
|
|
File PDF (Draft skripsi lengkap )
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (974Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF (Draft skripsi tanpa bab iv pembahasan)
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3519Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekerasan terhadap pekerja perempuan di pabrik garmen di Bangladesh dalam naungan H&M. Kekerasan terhadap pekerja perempuan terjadi dalam bentuk kekerasan fisik, seksual dan verbal yang dilakukan oleh supervisor di pabrik garmen. H&M sebagai perusahaan multinasional terbesar dan yang menanggulanginya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kewajiban yang dilakukan oleh H&M dalam menyelesaikan kekerasan terhadap pekerja perempuan di pabrik garmen di Bangladesh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh H&M terhadap pekerja perempuan dengan menggunakan Teori Norgaard. Fokus penelitian ini ingin mendeskripsikan serta memaparkan bagaimana kewajiban yang dimiliki oleh H&M dilaksanakan dan menjadi suatu upaya penyelesaian terhadap kekerasan yang menimpa pekerja perempuan di pabrik garmen di Bangladesh. Dengan menggunakan teknik studi literatur, beberapa sumber data sekunder resmi dari laman resmi pemerintahan dan juga H&M yang dianalisis dengan teknik triangulasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kewajiban yang tertuang pada Kode Etik H&M belum sepenuhnya mampu untuk melindungi pekerja perempuan dengan baik. Peraturan, proyek dan aksi yang dilakukan oleh H&M masih belum sepenuhnya menyelesaikan kasus permasalahan yang ada terhadap pekerja perempuan karena dominasi pengaruh dan kekuatan yang dimiliki oleh Bangladesh yang undang-undangnya tidak mampu menanggulangi hal tersebut. Maka kekerasan terhadap perempuan di pabrik garmen Bangladesh belum sepenuhnya diselesaikan. Kata kunci: H&M, kekerasan pekerja garmen perempuan, Bangladesh, perusahaan multinasional, kewajiban.
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional |
| Pengguna Deposit: | 2507990936 Digilib |
| Date Deposited: | 04 Dec 2025 06:58 |
| Terakhir diubah: | 04 Dec 2025 06:58 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93923 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
