TINGKAT ADOPSI GOOD AGRICULTURE PRACTICE (GAP) USAHATANI KOPI ROBUSTA DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Riska Ariza , Umami (2025) TINGKAT ADOPSI GOOD AGRICULTURE PRACTICE (GAP) USAHATANI KOPI ROBUSTA DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (130Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (716Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (604Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Desa Tanjung Rejo merupakan salah satu sentra budidaya kopi yang telah menerapkan praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices/GAP). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat adopsi GAP di kalangan kelompok tani Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Tanggamus, dengan fokus pada aspek pengetahuan, pemahaman, dan implementasi GAP dalam budidaya kopi. Selain itu, penelitian ini juga mengukur peningkatan produksi tahunan sebagai dampak dari implementasi GAP melalui kegiatan penyuluhan pertanian dan sekolah lapang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok petani di Desa Tanjung Rejo memiliki pengetahuan dan kemampuan implementasi GAP pasca panen yang efektif. Meskipun mereka memahami proses pengolahan kopi premium, masih terdapat kecenderungan bagi kelompok petani untuk memasarkan kopi dengan kualitas campuran atau standar. Hal ini mengindikasikan adanya celah antara pemahaman teori dan praktik pemasaran produk kopi berkualitas tinggi. Kata kunci: adopsi GAP, budidaya kopi, kelompok tani Tanjung Rejo Village is a center for coffee cultivation that has implemented Good Agricultural Practices (GAP). This research aims to evaluate the level of GAP adoption among farmer groups in Tanjung Rejo Village, Tanggamus Regency, focusing on their knowledge, understanding, and implementation of GAP in coffee cultivation. Additionally, this study measures the increase in annual production resulting from GAP implementation through agricultural extension activities and farmer field schools. A quantitative descriptive approach was used in this research.The results indicate that farmer groups in Tanjung Rejo Village possess effective knowledge and implementation abilities for post-harvest GAP. Although they understand the processes for premium coffee processing, there's still a tendency for these farmer groups to market their coffee as mixed or standard quality. This suggests a gap between theoretical understanding and the practical marketing of high-quality coffee products. Keywords: GAP adoption, coffee cultivation, farmer groups

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Penyuluhan Pertanian
Pengguna Deposit:	2507637858 Digilib
Date Deposited:	12 Dec 2025 01:31
Terakhir diubah:	12 Dec 2025 01:31
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94160

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir