EKSISTENSI PEREMPUAN PADA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TANAH PARA BANDIT KARYA TERE LIYE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

LESTARI , PUTRI MELANI (2025) EKSISTENSI PEREMPUAN PADA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TANAH PARA BANDIT KARYA TERE LIYE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Lestari Putri Melani.pdf

Download (231Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL TANPA LAMPIRAN - Lestari Putri Melani.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1401Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
FILE SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN 2 - Lestari Putri Melani.pdf

Download (1466Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk eksistensi perempuan pada tokoh utama dalam novel Tanah Para Bandit karya Tere Liye dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi perempuan pada tokoh utama dalam novel Tanah Para Bandit karya Tere Liye dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Tanah Para Bandit karya Tere Liye. Data dalam penelitian ini berupa frasa, kutipan, dialog, atau wacana yang berkaitan dengan eksistensi perempuan yang mencakup empat indikator menurut Beauvoir, yaitu menolak subordinasi, menjadi seorang intelektual, bekerja, dan menjadi pelaku transformasi sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Padma dalam novel Tanah Para Bandit karya Tere Liye mempresentasikan eksistensi perempuan yang bebas, berani, dan mandiri. Eksistensi tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang setara dengan laki-laki dalam hal privat maupun publik dan dapat menjadi agen perubahan sosial. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya data berdasarkan empat indikator yang berkaitan dengan eksistensi perempuan. Keempat indikator tersebut terdiri atas, menolak subordinasi yang ditandai dengan adanya penolakan terhadap peran-peran tradisional yang menuju pembebasan perempuan, menjadi seorang intelektual yang ditandai dengan tokoh perempuan yang memiliki hobi membaca buku dan memilih untuk belajar di sebuah Universitas untuk menambah pengetahuan, bekerja yang ditandai dengan tokoh perempuan mau melakukan pekerjaan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti membantu di rumah makan dan menjaga laundry, serta menjadi pelaku transformasi sosial yang ditandai dengan bergabungnya tokoh perempuan dalam organisasi sosial yang bertujuan untuk mengubah struktur sosial yang ada. Kemudian, penelitian ini diimplikasikan pada pembelajaran sastra kelas XII di iii SMA dalam bentuk bahan ajar LKPD berbasis Kurikulum Merdeka pada capaian pembelajaran (CP) Fase F elemen membaca dan menulis dengan tema menulis cerita dan praktik sekolah ramah lingkungan (mengidentifikasi akurasi perwatakan, alur, dan situasi sosial kemasyarakatan di dalam novel) yang bertujuan untuk memahami dan menafsirkan teks sastra. Kata kunci: Eksistensi Perempuan, Feminisme, Pembelajaran Sastra ABSTRACT The problem in this study is how women are portrayed in the main characters of Tere Liye's novel Tanah Para Bandit and its implications for literature learning in SMA. This study aims to describe how women are portrayed in the main characters of Tere Liye's novel Tanah Para Bandit and its implications for literature learning in SMA. This study uses a qualitative descriptive method. The data source in this study is the novel Tanah Para Bandit by Tere Liye. The data in this study are phrases, quotations, dialogues, or discourses related to the existence of women, which include four indicators according to Beauvoir, namely rejecting subordination, becoming an intellectual, working, and becoming an agent of social transformation. The results of this study indicate that the character Padma in Tere Liye's novel Tanah Para Bandit presents the existence of women who are free, brave, and independent. This existence shows that women have equal potential to men in both private and public spheres and can be agents of social change. This is evidenced by the data found based on the four indicators related to the existence of women. The four indicators consist of rejecting subordination, marked by the rejection of traditional roles that lead to women's liberation; becoming an intellectual, marked by female characters who enjoy reading books and choose to study at a university to increase their knowledge; working, marked by female characters who are willing to do any job to meet their needs, such as helping in restaurants and managing laundry services, and becoming agents of social transformation, marked by female characters joining social organizations aimed at changing existing social structures. Then, this research is implied in Grade XII literature learning in SMA in the form of Merdeka Curriculum-based LKPD teaching materials in the learning achievement (CP) Phase F elements of reading and writing with the theme of writing stories and environmentally friendly school practices (identifying the accuracy of characterization, plot, and social situations in novels) which aims to understand and interpret literary texts. Keywords: Women's Existence, Feminism, Literary Learning

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
400 Bahasa
700 Seni, seni rupa, kesenian
Program Studi: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S2 Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
Pengguna Deposit: A.Md Cahya Anima Putra .
Date Deposited: 16 Dec 2025 07:48
Terakhir diubah: 16 Dec 2025 07:48
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94276

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir