CULTURAL CAPITAL DAN SOCIAL CAPITAL PARA CAREGIVER DALAM KELUARGA PASIEN TUBERKULOSIS DI BANDAR LAMPUNG

LISA , FEBRIANI (2025) CULTURAL CAPITAL DAN SOCIAL CAPITAL PARA CAREGIVER DALAM KELUARGA PASIEN TUBERKULOSIS DI BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (266Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3371Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3370Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik pasien, tetapi juga memunculkan persoalan sosial dan psikologis bagi keluarga, khususnya bagi caregiver informal yang merawat pasien di rumah. Di Kota Bandar Lampung, tingginya kasus TB menempatkan caregiver pada situasi yang kompleks karena harus menghadapi stigma sosial, tekanan emosional, serta keterbatasan pengetahuan tentang penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi modal kultural (cultural capital) dan modal sosial (social capital) para caregiver dalam keluarga pasien tuberkulosis di Bandar Lampung, dengan fokus utama pada Kecamatan Kedaton sebagai wilayah dengan kasus TB tertinggi. Caregiver informal memegang peran penting dalam proses perawatan pasien, tidak hanya pada aspek medis, tetapi juga pada dinamika sosial seperti stigma, tekanan psikologis, serta keterbatasan pengetahuan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipan, dan dokumentasi. Informan terdiri dari caregiver informal keluarga pasien TB, kader ILS, serta tetangga pasien TB yang terlibat dalam lingkungan sosial perawatan. Kerangka teori modal kultural dan modal sosial Pierre Bourdieu digunakan untuk menganalisis nilai, pengetahuan, jaringan, dan kepercayaan terbentuk serta dimanfaatkan dalam praktik keseharian caregiver informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kultural caregiver informal tercermin melalui pemahaman tentang penyakit, kebiasaan merawat, nilai tanggung jawab keluarga, serta sikap dalam menghadapi stigma. Sementara itu, modal sosial tampak melalui dukungan keluarga, peran kader, solidaritas lingkungan, serta keterhubungan caregiver informal dengan institusi kesehatan. Modal kultural dan modal sosial tersebut berperan memperkuat proses pendampingan pasien TB, meningkatkan kepatuhan pengobatan, serta membantu caregiver informal mengatasi tantangan emosional dan sosial. Dengan demikian, modal kultural dan modal sosial menjadi bagian penting dalam keberhasilan perawatan tuberkulosis di dalam keluarga dan masyarakat. Kata kunci: Caregiver informal, modal kultural, modal sosial, tuberkulosis, Bandar Lampung Tuberculosis (TB) is an infectious disease that not only affects the physical health of patients, but also causes social and psychological problems for families, especially for informal caregivers who care for patients at home. In Bandar Lampung City, the high number of TB cases places caregivers in a complex situation as they have to deal with social stigma, emotional pressure, and limited knowledge about the disease. Therefore, this study aims to identify the cultural capital and social capital of caregivers in the families of tuberculosis patients in Bandar Lampung, with a primary focus on the Kedaton District as the area with the highest number of TB cases. Informal caregivers play an important role in the patient care process, not only in medical aspects but also in social dynamics such as stigma, psychological pressure, and limited health knowledge. This study uses a qualitative method with a case study approach through in-depth interviews, non-participant observation, and documentation. Informants consist of informal caregivers of TB patients' families, ILS cadres, and neighbors of TB patients who are involved in the social environment of care. Pierre Bourdieu's theoretical framework of cultural capital and social capital was used to analyze the values, knowledge, networks, and beliefs formed and utilized in the daily practices of informal caregivers. The results of the study show that the cultural capital of informal caregivers is reflected in their understanding of the disease, caregiving habits, values of family responsibility, and attitudes toward stigma. Meanwhile, social capital is evident through family support, the role of cadres, community solidarity, and the connection between informal caregivers and health institutions. Cultural and social capital play a role in strengthening the process of accompanying TB patients, increasing treatment compliance, and helping informal caregivers overcome emotional and social challenges. Thus, cultural and social capital are an important part of the success of tuberculosis care within families and communities. Keywords: Informal caregiver, cultural capital, social capital, tuberculosis, Bandar Lampung

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 002 Buku (topik menulis, perpustakaan, dan buku)
Program Studi:	FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Sosiologi
Pengguna Deposit:	2507355150 Digilib
Date Deposited:	17 Dec 2025 03:10
Terakhir diubah:	17 Dec 2025 03:10
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94298

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir