TRANSFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN MENJADI LAHAN NON-PERTANIAN PADA KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

EKO , SAPUTRO (2025) TRANSFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN MENJADI LAHAN NON-PERTANIAN PADA KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG .

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (109Kb) | Preview
	File PDF TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) | Minta salinan
Preview	File PDF TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi lahan non-pertanian pada Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Latar belakang dari penelitian ini adalah karena adanya pertumbuhan penduduk perkotaan yang terus meningkat menyebabkan terjadinya ekspansi ke arah pinggiran kota, ditambah dengan adanya PSN Jalan Toll TransSumatera yang menyebabkan daerah tersebut terjadi transformasi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi non-pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif untuk menjelaskan sesuatu kondisi objek yang diteliti berupa angkaangka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial berbasis sistem informasi geografis (SIG), analisis statistik menggunakan (SPSS) sebagai alat uji penghitungan dan analisis hirarki proses (AHP) dalam menyusun rumusan strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi transformasi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi non-pertanian sebesar 307 Ha selama tahun 2018 – 2025. Sebagain besar transformasi lahan pertanian menjadi perumahan, industri, PSN jalan toll. Desa yang paling besar terjadinya transformasi lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah Desa Ibul Besar. (1) Faktor ekonomi (pendapatan rendah) merupakan faktor yang paling berpengaruh 34%, (2) faktor teknis (irigasi, alsintan) sebesar 19%, (3) faktor kebijakan (PSN jalan toll, Rencana Tata Ruang) sebesar 17%. Hasil uji statistik (uji-F, uji-T) dan koefisien determinasi yang tinggi sebesar 93% mengkonfirmasi signifikasi variabel yang diteliti. Hasil perumusan strategi dari para ahli menggunakan analisis AHP dengan bobot penilaian paling tinggi adalah strategi penetapan perda perlindungan LP2B. Kata kunci: lahan pertanian pangan berkelanjutan, analisis spasial, analisis jalur,analisis hierarki proses. This study aims to analyze the transformation of sustainable food agricultural land into non-agricultural land in Pemulutan District, Ogan Ilir Regency. The background of this research is the continuous growth of the urban population, which has led to expansion towards the outskirts of the city. This expansion is further accelerated by the development of the National Strategic Project (NSP), specifically the Trans-Sumatra toll road, turning the area into a rapidly growing zone and resulting in the conversion of sustainable agricultural land into nonagricultural uses. The method used in this study is a survey with a quantitative approach to explain the condition of the research object in the form of numerical data. The data analysis methods employed include spatial analysis based on Geographic Information Systems (GIS) using overlay techniques, statistical analysis using SPSS as a calculation tool, and the Analytic Hierarchy Process (AHP) for formulating strategy recommendations. The results of the study indicate that there has been a transformation of 307 hectares of sustainable food agricultural land into non-agricultural uses between 2018 and 2025. Most of this land conversion is to housing, industry, the toll road NSP, and plantations. The village with the largest transformation is Ibul Besar. The most influential factor is economic (low income) at 34%, followed by technical factors (such as irrigation and agricultural machinery) at 19%, and policy factors (such as the toll road and spatial planning) at 17%. The statistical tests (F-test and T-test) and a high coefficient of determination (R² = 93%) confirm the significance of the variables studied. The strategy formulation results from experts using the AHP analysis show that the highest priority strategy is the enactment of a regional regulation (perda) for the protection of sustainable food agricultural land. Key words: sustainable food agricultural land, spatial analysis, path analysis, analytical hierarchy process.

Jenis Karya Akhir:	Tesis (Masters)
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	Pascasarjana FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Pascasarjana
Pengguna Deposit:	2507195352 Digilib
Date Deposited:	18 Dec 2025 03:49
Terakhir diubah:	18 Dec 2025 03:49
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94366

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir