POTENSI SENYAWA ANTIKANKER PADA SPONS Ircinia sp. DARI PERAIRAN BITUNG, SULAWESI UTARA, TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) DAN SEL KANKER SERVIKS (HeLa)

YUSI ARMELIA, PUTRI (2025) POTENSI SENYAWA ANTIKANKER PADA SPONS Ircinia sp. DARI PERAIRAN BITUNG, SULAWESI UTARA, TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) DAN SEL KANKER SERVIKS (HeLa). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (137Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2432Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2136Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Spons merupakan sumber potensial senyawa antikanker baru, karena mampu menghasilkan metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa antikanker pada spons Ircinia sp. dengan aktivitas sitotoksik yang selektif terhadap sel kanker tanpa merusak sel normal. Sampel spons Ircinia sp. (SSL-071) merupakan sampel deposit Laboratorium Genomik, BRIN Cibinong, Bogor. Ekstraksi senyawa menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, hasil ekstraksi kemudian dipartisi menggunakan pelarut air dan etil asetat. Penelitian secara khusus memfokuskan pada fraksi etil asetat (SSL-071-1) untuk analisis lebih lanjut. Isolasi senyawa menggunakan metode kromatografi kolom terbuka, kolom Sep-pak C18, HPLC, dan dilanjutkan karakterisasi senyawa dengan KLT dan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC- MS). Uji sitotoksik dilakukan menggunakan metode MTT Assay terhadap sel kanker payudara (MCF7) dan sel kanker serviks (Hela) serta sel normal (Hek-293). Hasil karakterisasi senyawa menunjukkan 2 senyawa mayor yang berhasil diidentifikasi yaitu, senyawa turunan piperidin dan senyawa turunan xantene. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi sampel spons Ircinia sp. memiliki aktivitas sitotoksik tinggi terhadap sel kanker payudara (MCF-7) dengan nilai IC₅₀ sebesar 10,3 µg/ml dan sel kanker serviks (Hela) dengan nilai IC₅₀ sebesar 16,2 µg/ml, namun tidak memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel normal (Hek-293) dengan nilai IC₅₀ sebesar 82648 µg/ml. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan perbedaan signifikan secara statistik pada aktivitas penghambatan terhadap ketiga jenis sel uji. Hasil uji lanjut Dunn post hoc menunjukkan konsentrasi 100 ppm memiliki pengaruh paling signifikan terhadap ketiga jenis sel yang diuji.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora
600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Ilmu Kelautan
Pengguna Deposit: 2507159618 Digilib
Date Deposited: 18 Dec 2025 06:44
Terakhir diubah: 18 Dec 2025 06:44
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94422

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir