MEDIASI KESEHATAN SEBAGAI MEKANISME PERLINDUNGAN DOKTER DAN PASIEN YANG BERBASIS NILAI PANCASILA

YULIA, KUSUMA WARDANI (2025) MEDIASI KESEHATAN SEBAGAI MEKANISME PERLINDUNGAN DOKTER DAN PASIEN YANG BERBASIS NILAI PANCASILA. [Disertasi]

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (276Kb) | Preview
[img] File PDF
2. DISERTASI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3078Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. DISERTASI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2789Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Sengketa antara pasien dan dokter dalam pelayanan kesehatan merupakan permasalahan kompleks yang melibatkan dimensi hukum, etika, dan medis. Pasal 310 Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 mengamanatkan bahwa penyelesaian sengketa medik harus diawali melalui mekanisme alternatif, salah satunya mediasi. Namun, hingga saat ini belum tersedia regulasi khusus yang secara komprehensif mengatur mekanisme tersebut, termasuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024. Akibatnya, praktik penyelesaian sengketa masih bergantung pada kesepakatan informal yang tidak selalu mampu memberikan perlindungan hukum yang efektif dan efisien bagi para pihak.Penelitian ini mengkaji tiga pokok permasalahan, yaitu: (1) karakteristik penyelesaian sengketa medik di Indonesia, (2) urgensi mediasi sengketa medik sebagai dasar penyelesaian sengketa medik yang berbasis nilai Pancasila, dan (3) konstruksi hukum Mediasi Terapeutik sebagai solusi penyelesaian sengketa medik berbasis nilai Pancasila. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif empiris melalui analisis peraturan perundang-undangan dan kajian terhadap praktik di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme penyelesaian sengketa medik saat ini masih menghadapi kendala berupa proses yang panjang, biaya tinggi, rendahnya pemahaman hukum masyarakat, serta terbatasnya kepercayaan terhadap mekanisme mediasi. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum sekaligus menambah beban psikologis bagi pasien dan tenaga medis. Dari aspek urgensi, nilai-nilai Pancasila perlu dijadikan landasan filosofis, etis, dan yuridis dalam perumusan Mediasi Terapeutik, karena mampu menyeimbangkan perlindungan hukum, prinsip kemanusiaan, serta keadilan substantif. Kebaruan penelitian ini terletak pada perumusan “Mediasi Terapeutik” sebagai instrumen penyelesaian sengketa medik yang memberikan perlindungan bagi dokter dan pasien berbasis nilai Pancasila yang dituangkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan, dijalankan oleh lembaga Mediasi Terapeutik, dan dimediasi oleh Mediator Terapeutik dengan kompetensi hukum, etika, medis, serta komunikasi. Model ini tidak hanya berorientasi pada penyelesaian perkara, tetapi juga pada pemulihan hubungan terapeutik, rehabilitasi profesional tenaga medis, serta penguatan sistem perlindungan hukum bagi pasien dan dokter. Kata kunci: Mediasi Terapeutik, Pancasila, perlindungan hukum, sengketa medik

Jenis Karya Akhir: Disertasi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S3-Doktoral Ilmu Hukum
Pengguna Deposit: 2507231446 Digilib
Date Deposited: 22 Dec 2025 04:40
Terakhir diubah: 22 Dec 2025 04:40
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94528

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir