RIEZKY , SUKMA ABIASTUTI (2025) ADVOKASI GIRLS NOT BRIDES TERKAIT PERNIKAHAN DINI DI INDIA PERIODE 2020-2025. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (4Mb) | Preview |
|
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
India menyumbang sekitar sepertiga dari total pernikahan dini di dunia, meskipun pada periode 2020-2025 mengalami penurunan dalam bentuk persentase, jumlah absolut kasusnya masih tergolong tinggi, mencapai total 222,400,000 sehingga menimbulkan ketimpangan yang signifikan. Kesenjangan yang terjadi ini, menunjukan adanya gap antara capaian persentase penurunan dengan beban kasus dilapangan yang tetap besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pernikahan dini di India sekaligus menganalisis strategi advokasi yang dilakukan oleh Girls Not Brides (GNB) dalam menekan praktik pernikahan dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis advokasi GNB di India terkait pernikahan dini melalui konsep Transnational Advocacy Network yang menghubungkan aktor lokal, nasional, hingga global. Konsep ini menjelaskan bagaimana jaringan advokasi lintas batas mampu mengumpulkan sumber daya, memperkuat kolaborasi, serta menciptakan tekanan politik terhadap negara. Dalam pelaksanaanya, GNB menerapkan empat strategi advokasi, yaitu Information Politics, Symbolic Politics, Leverage Politics, dan Accountability Politic guna mendorong perubahan sosial maupun kebijakan. Hasil penelitian oleh penulis menunjukan bahwa praktik pernikahan dini di India merupakan persoalan kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah populasi India yang besar, budaya, ekonomi, dan ketimpangan wilayah. GNB hadir sebagai aktor transnasional guna membantu pemerintah dan LSM India melalui advokasi berbasis bukti yang ada di lapangan. Melalui empat strategi yang dilakukan, GNB lebih sering menggunakan strategi Information Politics dalam pelaksanaanya, dengan informasi yang dihasilkan yaitu pernikahan dini merupakan masalah struktural dan kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menekankan advokasi berbasis bukti dan pengalaman nyata untuk menangani kasus pernikahan dini. Dengan demikian, GNB menunjukan advokasi transnasional dapat menjadi kunci dalam penanganan praktik pernikahan dini di India. Kata Kunci: Advokasi, Girls Not Brides, India, Organisasi, Pernikahan Dini, Transnational Advocacy Network. India accounts for approximately one-third of all child marriages worldwide. Although the period 2020–2025 has shown a decline in percentage terms, the absolute number of cases remains high, reaching 222,400,000 thereby creating significant disparities. This gap highlights a discrepancy between the percentage-based reduction and the persistently large burden of cases on the ground. This study aims to describe the phenomenon of child marriage in India while analyzing the advocacy strategies undertaken by Girls Not Brides (GNB) to address the issue. This research employs a descriptive qualitative method to analyze GNB’s advocacy efforts in reducing child marriage in India through the concept of the Transnational Advocacy Network, which connects local, national, and global actors. The concept illustrates how cross-border advocacy networks are able to mobilize resources, strengthen collaboration, and exert political pressure on states. In practice, GNB applies four key advocacy strategies—Information Politics, Symbolic Politics, Leverage Politics, and Accountability Politics—to promote both social and policy change. The findings indicate that child marriage in India is a complex issue influenced by multiple factors, including the country’s large population, cultural norms, economic conditions, and regional disparities. GNB, as a transnational actor, supports the Indian government and local NGOs through evidence-based advocacy informed by field realities. Among the four strategies, Information Politics is most frequently employed, emphasizing evidence-based advocacy and real-life experiences to frame child marriage as a structural and multifaceted problem. This study demonstrates that transnational advocacy can play a crucial role in addressing child marriage in India. Keywords: Advocacy, Child Marriage, Girls Not Brides, India, Organization, Transnational Advocacy Network.
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional |
| Pengguna Deposit: | 2507711867 Digilib |
| Date Deposited: | 22 Dec 2025 08:05 |
| Terakhir diubah: | 22 Dec 2025 08:05 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94571 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
