%A 0816011047 Wayan Sumantre %T PERANAN FUNGSI BPD DALAM MENDUKUNG PEMERINTAHAN DESA (Studi di Desa Marang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat) %X ABSTRAK Sejarah politik desa di Indonesia penuh dengan berbagai macam ketimpangan, tidak hanya ketimpangan ekonomi dan sosial, namun terjadi pula ketimpangan politik. Desa selama Pemerintahan Orde Baru selalu berada di bawah bayang-bayang penguasa. Setiap kebijakan yang datangnya dari pusat harus dilaksanakan dan didahulukan, walaupun kebijakan tersebut bertolak belakang dengan kepentingan masyarakat. Kepala desa lebih menjadi alat penguasa ketimbang wakil masyarakat, dan posisi kepala desa yang merangkap berbagai jabatan lembaga-lembaga politik di tingkat desa menjadikan dirinya tak tergoyahkan dalam kepemimpinan di tingkat desa. Dibentuknya Badan Perwakilan Desa (BPD) yang memiliki fungsi: (1) menjaga dan melestarikan adat istiadat, (2) bersama kepala desa membuat peraturan desa (Perdes), (3) menampung dan meyalurkan aspirasi masyarakat, dan (4) melakukan kontrol terhadap kepala desa, merupakan angin segar bagi kehidupan politik di tingkat desa, terlebih-lebih posisi BPD yang sejajar dengan kepala desa dan terbebasnya BPD dari pengaruh kepala desa. Dengan demikian BPD memiliki posisi tawar yang Iebih baik dalam kehidupan politik di tingkat desa. Dilatar belakangi oleh pemikiran di atas, penelitian fni bermaksud untuk mengkaji tentang pelaksanaan fungsi BPD di Desa Marang Kecamatan pesisir selatan Kabupaten Pesisir Barat dalam mendukung pemerintahan desa. Harapan dan tujuan dari studi ilmiah ini adalah dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia politik pedesaan, sekaligus bagi kepentingan masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan desa. Adapun lokasi penelitian ilmiah ini dilakukan di Desa Marang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana semua data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Selain data-data primer, juga diperoleh data-data sekunder yang diperoleh baik secara langung dari informan maupun yang diperoleh dari buku-buku sesuai, dengan objek penelitian ilmiah ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa BPD Desa Marang belum maksimal menjalankan fungsi-fungsinya. Hambatan yang utama adalah banyaknya anggota BPD yang tidak aktif bekerja karena kesibukan mereka bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, hal ini dikarenakan anggota BPD Desa Marang setiap bulannya tidak mendapatkan gaji. Kurangnya sosialisasi dan minimnya informasi yang dilakukan BPD Desa Marang terhadap masyarakatnya, berdampak pada ketidaktahuan masyarakat akan tugas, fungsi dan hasil kerja yang telah dilakukan BPD. %C Universitas Lampung %D 2015 %I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik %L eprints10440