%0 Journal Article %A 0856011038, SAPUTRA AKBAR WIJAYA %D 2012 %F eprints:10601 %J Digital Library %T POLA PEMBINAAN NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A WAY HUWI BANDAR LAMPUNG %U http://digilib.unila.ac.id/10601/ %X ABSTRAK POLA PEMBINAAN NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A WAY HUWI BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Jl. Ryacudu Way Huwi Bandar Lampung) Oleh SAPUTRA AKBAR WIJAYA Saat ini sistem pembinaan bagi narapidana telah berubah secara mendasar, yaitu dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan, begitu pula institusinya berubah menjadi Lembag Pemasyarakatan. Dimana menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, yang dimaksud dengan pemsyarakatan adalah kegiatan untuk membina warga binaan pemasyarakatan berdasarkan sistem kelembagaan dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola pembinaan yang dilakukan oleh para narapidana serta faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses menjalani kegiatan pembinaan para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Way Huwi Bandar Lampung. Bentuk kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Way Huwi Bandar Lampung terbagi dalam dua jenis yaitu kegiatan pembinaan kepribadian meliputi; kesadaran beragama, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kesadaran intelektual. Jenis berikutnya adalah kegiatan kemandirian meliputi; kegiatan keterampilan yang sesuai dengan bakat dan usaha mandiri serta kegiatan pembudidayaan hasil alam, diman segala bentuk kegiatan pembinaan tersebut bertujuan untuk membina para narapidana agar dapat kembali bermasyarakat dengan baik. Proses kegiatan pembinaan ini juga tidak terlepas dari kendala penghambat, kendala yang terjadi dalam kegiatan ini terbagi menjadi dua yaitu faktor dalam narapidana meliputi; perbedaan karakteristik antar narapidana, konflik, tingkat pendidikan yang berbeda serta kseriusan narapidana dalam menjalani kegiatan. Sedangkan faktor dari luar narapidana meliputi; kapasitas Lembaga Pemasyarakatan yang tidak sesuai dengan jumlah narapidana serta kualitas dan kuantitas petugas pembinaan yang kurang memadai, sehingga membutuhkan perhatian dari kemetrian dalam pemenuhannya juga kerjasama dengan pihak-pihak luar yang terkait dalam proses pembinaan ini. Kata Kunci: Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Wanita, Pola Pembinaan, Penghambat dan Solusi