%0 Generic %9 Other %A Ahmad Diasworo, 1111011011 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2015 %F eprints:10751 %I FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS %T VALUASI SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CAPM %U http://digilib.unila.ac.id/10751/ %X ABSTRAK Sebelum melakukan keputusan investasi saham, investor perlu melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaian dengan tujuan mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced). Salah satu model yang digunakan untuk menilai harga wajar saham adalah CAPM (Capital Asset Pricing Model). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah saham-saham perusahaan sektor farmasi di Busa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 memiliki harga yang wajar. Sampel yang diambil sebanyak 5 perusahaan sektor farmasi dengan metode purposive sampling. Pendekatan yang digunakan dalam menilai harga wajar saham dalam penelitian ini adalah pendekatan return. Model CAPM digunakan untuk menghitung required return dan beta yang kemudian digunakan untuk membentuk garis SML. Saham yang berada di Garis SML merupakan saham yang memiliki harga wajar. Hasil perhitungan menunjukkan seluruh perusahaan memiliki rata-rata return (R) yang lebih besar daripada return pasar (Rm). Dua perusahaan memiliki rata-rata risiko lebih kecil dari risiko pasar (β<1), sedangkan tiga perusahaan memiliki rata-rata risiko lebih besar dari risiko pasar (β>1). Rata-rata tingkat bunga SBI berada pada 0,51% yang merupakan aset bebas risiko (Rf). Setelah menempatkan sekuritas pada garis SML berdasarkan return dan betanya, diperoleh hasil bahwa seluruh perusahaan berada di atas garis SML yang artinya berada pada kondisi undervalued (terlalu murah) . Hasil ini menunjukkan seluruh perusahaan memiliki harga yang tidak wajar (undervalued) karena return yang diharapkan E(R) lebih besar daripada return yang disyaratkan R(R). Kata Kunci: Valuasi Saham, Capital Asset Pricing Model, Security Market Line