@misc{eprints1079, month = {Pebruari}, title = {PENGARUH PEMUPUKAN UREA DAN TEKNIK DEFOLIASI PADA PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) VARIETAS PIONER 27}, author = {Arman Affandi Widiyadi}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Pertanian}, year = {2013}, url = {http://digilib.unila.ac.id/1079/}, abstract = {Penelitian mengenai ?Pengaruh Pemupukan Urea dan Teknik Defoliasi Pada Produksi Jagung (Zea mays L.) Varietas Pioneer 27? telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung dari bulan November 2011 sampai bulan Februari 2012. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui dosis pupuk urea yang optimum terhadap produksi tanaman jagung varietas Pioneer 27, (2) mengetahui produksi tanaman jagung varietas Pioneer 27 dengan perlakuan defoliasi atau tanpa defoliasi, dan (3) mengetahui interaksi antara dosis pupuk Urea dan defoliasi pada tanaman jagung varietas Pioneer 27. Perlakuan disusun secara faktorial (4x2) dengan ulangan sebanyak 3 (tiga). Faktor pertama adalah pupuk urea yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu 100kg/ha (P1), 200 kg/ha (P2), 300 kg/ha (P3) dan 400 kg/ha (P4). Faktor kedua adalah teknik defoliasi yang terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu tanpa defoliasi (D1) dan defoliasi disisakan tiga daun dibawah tongkol. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tuckey. Bila asumsi terpenuhi, maka data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjutan polinomial ortogonal 5 \%. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pemberian dosis sebesar 100 kg urea /ha sudah mampu memberikan produksi yang sesuai dengan potensi hasil jagung Pioneer 27. (2) Perlakuan defoliasi ataupun tanpa defoliasi tidak bebeda terhadap bobot biji kering tanaman jagung, (3) Terdapat interaksi antara dosis pupuk urea dengan perlakuan defoliasi untuk meningkatkan bobot berangkasan yaitu dengan dosis pupuk 254,77 kg/ha Urea dengan teknik defoliasi akan menghasilkan bobot kering brangkasan yang optimum sebesar 113,87 gram. Kata kunci : dosis urea, jagung, Pioneer 27, teknik defoliasi} }